Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

3 Faktor menjadi Pemimpin yang Sukses

  Jika harus membuat sebuah teori baru, kata pemimpin memiliki makna seseorang yang memiliki mimpi atau harapan.  Mengapa kita harus membahas tentang hal ini? Jawabannya karena pemimpin adalah tokoh sentral dalam perjuangan mewujudkan suatu mimpi, harapan, dan cita-cita. Pada pembahasan kali ini, kita akan memberikan pandangan terkait tips menjadi pemimpin yang sukses. Ada beberapa faktor yang memengaruhi jiwa kepemimpinan seseorang. Penasaran bagaimana caranya menjadi pemimpin yang sukses dan apa saja yang harus dimiliki oleh pemuda agar siap menjadi pemimpin? Kecerdasan Ruhaniyah atau Spiritual Kecerdasan yang bersifat kejiwaan dan kebatinan. Kecerdasan ini dibangun dan ditumbuhkan melalui kedekatan seseorang dengan Tuhannya. Agama menjadi sangat penting bagi kehidupan seseorang dan masa muda adalah saat yang paling tepat untuk mencari jati diri, sehingga tujuan hidup yang telah ditentukan senantiasa pada koridor kebenaran yang telah ditetapkan. Mengapa kita melakukan hal-ha...

Memetik Hikmah, Mencipta Karya, dan Menebar Manfaat

Malam itu, sekitar pukul 00:07 WIB terlihat ia sedang duduk di ruang tamu beralaskan ubin keramik. Wajahnya tampak serius memandang laptop. Jari-jemarinya berpindah-pindah dari satu keyword ke keyword lain menandakan ia sedang mengetik. Sesekali ia memandang ke atas, seperti orang sedang mengingat-ingat tentang sesuatu. Saya mencoba menerka-nerka pikirannya. “Hmm, sepertinya saya masih harus berada di sini untuk mengamatinya terus.” Bisik saya dalam hati. “Alhamdulillahhhh!” ucapannya cukup mengusik keheningan malam. Untung saja, keluarganya tidak ada yang bangun. Ingin rasanya saya mencubitnya karena bikin kaget saja. Eh tapi lihatlah! Senyuman keluar dari wajahnya. Tak terlihat ketegangan yang tadi menyelimuti tubuhnya. Sepertinya ia sudah berhasil mengerjakan sesuatu? Apa itu? karena penasaran, saya mulai mengintip layar laptopnya. “Wah! Ia berhasil!” saya kembali berbisik dalam hati. “Huft, syukurlah ia sudah berhasil bangkit dan mulai berdamai dengan dirinya sendiri...

Saatnya Melebarkan Sayap Lebih Luas Lagi !

DEG! Seketika, jantung merasakan degupan kencang! Akal, masih serasa tidak percaya dengan apa yang ada dipikirannya. Mata pun tak mampu berkedip seperti biasa melihat apa yang dibaca. Air mata, perlahan berkaca-kaca di mata. Tubuh? Rasanya, kaku seketika. Lalu, hati pun berbisik dengan penuh kelembutan.. "Tenang, jangan khawatir dan jangan bersedih" diri pun perlahan mulai mencair dengan keadaan. Malam itu, menjadi lebih berwarna dengan coretan kata-katanya. Perlahan, bibir pun memaksa untuk tersenyum. Seperti hendak menjadi simbol kelapangan hati. Jari pun tidak mau kalah dengan anggota tubuh yang lain untuk merasakan sensasi malam itu, terutama ibu jari. Yang sibuk menscroll layar handphone ke atas dan ke bawah. Mengetik, tiap keyword yang ada. Mewakilkan mulut dalam berkata, menyesuaikan isi pikiran dan hati. Ya, tak dapat dipungkiri, takdir Allah yang satu ini cukup menguji diri yang lemah ini. Proses komunikasi pun berjalan seperti di atas tepi juran...