Jika harus membuat sebuah teori baru, kata pemimpin memiliki makna seseorang yang memiliki mimpi atau harapan. Mengapa kita harus membahas tentang hal ini? Jawabannya karena pemimpin adalah tokoh sentral dalam perjuangan mewujudkan suatu mimpi, harapan, dan cita-cita. Pada pembahasan kali ini, kita akan memberikan pandangan terkait tips menjadi pemimpin yang sukses. Ada beberapa faktor yang memengaruhi jiwa kepemimpinan seseorang. Penasaran bagaimana caranya menjadi pemimpin yang sukses dan apa saja yang harus dimiliki oleh pemuda agar siap menjadi pemimpin? Kecerdasan Ruhaniyah atau Spiritual Kecerdasan yang bersifat kejiwaan dan kebatinan. Kecerdasan ini dibangun dan ditumbuhkan melalui kedekatan seseorang dengan Tuhannya. Agama menjadi sangat penting bagi kehidupan seseorang dan masa muda adalah saat yang paling tepat untuk mencari jati diri, sehingga tujuan hidup yang telah ditentukan senantiasa pada koridor kebenaran yang telah ditetapkan. Mengapa kita melakukan hal-ha...
Malam itu, sekitar pukul 00:07 WIB terlihat ia
sedang duduk di ruang tamu beralaskan ubin keramik. Wajahnya tampak serius
memandang laptop. Jari-jemarinya berpindah-pindah dari satu keyword ke keyword
lain menandakan ia sedang mengetik. Sesekali ia memandang ke atas, seperti
orang sedang mengingat-ingat tentang sesuatu. Saya mencoba menerka-nerka
pikirannya. “Hmm, sepertinya saya masih harus berada di sini untuk mengamatinya
terus.” Bisik saya dalam hati.
“Alhamdulillahhhh!” ucapannya cukup mengusik
keheningan malam. Untung saja, keluarganya tidak ada yang bangun. Ingin rasanya
saya mencubitnya karena bikin kaget saja. Eh tapi lihatlah! Senyuman keluar
dari wajahnya. Tak terlihat ketegangan yang tadi menyelimuti tubuhnya. Sepertinya
ia sudah berhasil mengerjakan sesuatu? Apa itu? karena penasaran, saya mulai
mengintip layar laptopnya. “Wah! Ia berhasil!” saya kembali berbisik dalam
hati.
“Huft, syukurlah ia sudah berhasil bangkit
dan mulai berdamai dengan dirinya sendiri.” Bisik saya kembali.
“Ia sudah berhasil memutuskan langkah
selanjutnya untuk berjalan.” Dari kejauhan, saya merasa tenang karena ia sudah
berhasil bangkit dari keterpurukan.
Saya cukup mengerti apa yang ia alami. Bagaimana
ia menjalani hari-harinya dan mengapa ia tersenyum kala itu. Dari layar
laptonya pun, saya melihat 3 kata yang luar biasa menghiasi tulisan yang di buatnya
pada sebuah blog baru. Judul blognya adalah “Hikmah, Karya, dan Manfaat”.
Saya jadi tertarik untuk membahas nya
sedikit, mari kita mulai membahas secara sederhana. Semoga ada manfaat yang
bisa diambil.
1. Kata pertama yang tertulis adalah Hikmah!
Hikmah dalam kbbi artinya adalah
kebijaksanaan (dari Allah), sakti; kesaktian, arti atau makna yang dalam;
manfaat. Jika merujuk ke bahasa arab, kata hikmah punya beberapa arti (lafadz
musytarak). Dalam Lisan al-Arab, Ibn Manzhur menyebut hikmah itu al-qadha,
artinya memutuskan.
Sedang di al-Mu’jam al-Wasîth, hikmah
berasal dari kata hakama, bermakna melarang atau menghalangi (mana’a). Hukum
itu dikatakan tegak jika menghalangi seseorang berbuat kezhaliman.
Selanjutnya, hikmah juga bermaksud adil
dalam memutuskan sesuatu. Hikmah adalah mengetahui hakikat segala sesuatu apa
adanya, dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya (Mu’jam Taj al-Arus).
Setidaknya saya merangkum ada 3 pengertian atau makna yang terkandung pada kata “hikmah” yang terdapat dalam Al-Qur’an.
1. Hikmah itu nasihat
"Dan yang telah diturunkan kepada kalian dari kitab dan hikmah untuk memberikan nasihat dan pengajaran kepadamu." (QS. Al-Baqarah: 231).
2. Hikmah itu pemahaman
"Dan Kami memberikan hikmah (pemahaman) kepadanya (Yahya) ketika dia masih kecil." (QS. Maryam: 12).
3. Hikmah itu pengetahuan
“Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan kitab, hikmah (ilmu dan pemahaman) serta kenabian.” (QS. Al-An’am: 89).
Saya simpulkan bahwa hikmah adalah mengambil ‘sesuatu’ dari suatu takdir Allah yang terjadi pada hidup manusia dengan bijaksana, sesuai dengan syariat yang telah Allah berikan.
Biasanya, hikmah itu terjadi ketika kita
mendapat suatu masalah. Lalu, kita memandang melalui sudut pandang lain untuk
dapat mengambil atau memetik hikmahnya.
Misalnya, ada seseorang punya masalah dalam
hidupnya. Ia kehilangan sesuatu yang dicintainya. Lalu ia bersedih karena merasa
belum siap kehilangan. Ia juga merenungi dengan mengingat-ingat kebersamaan
yang dilaluinya. Perjuangannya dalam mencintainya pun tak bisa dianggap
main-main. Terbukti, ia yang selama ini setia menemaninya saat orang lain
meninggalkannya. Ia pun juga menjadi seseorang yang pertama kali mencintainya.
Namun, ia sadar. Bahwa jika hanya bersedih
saja ia tidak akan melangkah maju. Ia tidak akan melihat sisi positif takdir
Allah. Padahal, skenario Allah adalah yang terbaik. Maka ia menjadi terlihat lebih
sabar. Ia tidak memandang bahwa ini buruk. Tapi ia berhusnudzon kepada Allah
dan mencoba memetik hikmah dari kejadian itu.
Saya mengerti tentangnya, ia sepertinya
sudah memetik hikmah dari sebuah kejadian yang menimpanya dan saya senang
karena ia sudah berhasil, selamat ya!
2. Ternyata ini maksudnya tentang karya
Setiap manusia hidup di dunia dengan batasan
usia yang berbeda-beda. Berapa lama mereka hidup, pasti akan meninggal dan akan
kembali pada Allah. Bukan hanya manusia ternyata, setiap makhluk ciptaan-Nya
juga akan mati.
Lalu apa hubungan kematian dengan karya? Ternyata
salah satu hal yang dapat kita pahami adalah kita hidup untuk berkarya. Loh? Memangnya
benar?
"Jika seseorang anak adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali 3 perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shaleh." (HR. Muslim).
"Jika seseorang anak adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali 3 perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shaleh." (HR. Muslim).
Cukuplah satu hadits Rasulullah SAW menjawab
mengapa kita harus berkarya. Karena karya adalah apa yang kita hasilkan.
2 tugas utama manusia di muka bumi adalah
menjadi hamba Allah (beribadah kepada-Nya) dan menjadi khalifah (pemimpin).
Lalu, apa yang manusia tinggalkan? Yaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat,
dan anak yang shaleh. Dan kesemuanya adalah termasuk ke dalam karya.
Kisah Rasulullah SAW ketika hidup merupakan
keteladanan terbaik bagi manusia untuk berkarya. Bagaimana beliau SAW mampu
menjadi yang terbaik dalam setiap tugas yang diembannya. Figur pemimpin, ayah,
suami, sahabat, anak, guru, dan manusia secara umum.
“Telah ada pada (diri) Rasulullah SAW itu suri tauladan yang baik bagimu.” (QS. Al-Ahzab: 21).
“Telah ada pada (diri) Rasulullah SAW itu suri tauladan yang baik bagimu.” (QS. Al-Ahzab: 21).
Kisah-kisah lainnya dari para Nabi dan
Rasul, sahabat Rasulullah SAW, para ulama terdahulu, Muhammad Al-Fatih,
Shalahuddin Al-Ayubi, Umar bin Abdul Aziz, Imam Syafi’i, Imam Malik, Imam
Hanafi, Imam Hambali dan lain sebagainya. Mereka semua telah memberikan
karya-karya terbaik untuk Islam. Karya yang sampai sekarang masih ada dan
dirasakan keberadaannya.
Saya bertanya pada diri sendiri. Ada apa dengan
kata karya yang ia tuliskan? Setelah beberapa waktu berfikir, saya dapat
menyimpulkan bahwa ia telah berhasil untuk tetap berkarya dengan fasilitas yang
Allah berikan. Masalah yang ia hadapi tidak membuatnya berhenti berkarya. Tetap
semangat‼
3. Menebar manfaat itu yang terpenting
Manfaat artinya adalah beguna atau
berfaedah. Bisa juga menguntungkan. Secara sederhana, menjadi bermanfaat sangat
penting dalam berkehidupan di dunia. Karena sejatinya manusia adalah makhluk
sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lain. Tidak mungkin manusia
hidup sendirian.
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani).
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani).
Jika manusia hidup tidak melakukan sesuatu
yang bermanfaat, maka hidupnya akan sia-sia saja. Ia hidup tapi serasa mati. Jadi,
apapun yang kita lakukan yang penting bermanfaat untuk sekitar. Begitulah kira-kira.
Pernah suatu waktu saya berbicara padanya. Saya
menanyakan mengapa ia harus repot-repot melakukan ini-itu. Bahkan terkadang ia
mengorbankan dirinya sendiri. Ia menjawab “saya ingin bermanfaat untuk orang
lain meskipun saya bukan orang yang baik dan masih suka melakukan dosa.”
Karena itulah, saya meyakini bahwa apa yang
ia lakukan sekarang. Ia ingin terus menebar manfaat. Meski dari hal-hal yang
kecil, sederhana, dan tidak banyak jumlahnya. Saya pun jadi mengerti bahwa
memberi manfaat dapat dilakukan dengan apa saja asalkan tidak melanggar syariat
Allah.
Semuanya dapat menjadi wasilah kebaikan
asalkan Allah ridha dan saya senang karena ia telah menemukan wadah baru untuk
dirinya dapat memberikan manfaat. Terimakasih‼
Pada akhirnya, saya merasa terinspirasi
olehnya. 3 kata yang menjadi prinsip hidupnya InsyaAllah akan saya ingat terus.
Saya bermohon pada Allah untuk senantiasa membimbingnya di jalan yang Allah
ridha. Hidupnya senantiasa dalam keberkahan. Senantiasa dilindungi Allah.
Lllllluuuaaaaarrr bbbbiiiiaaasssaaa😱👏👏👏👏
BalasHapus