Pendahuluan Pembahasan tentang manusia selalu menjadi inti dari upaya Islamisasi ilmu. Semakin dalam seseorang mengkaji konsep manusia, semakin dekat ia kepada fitrahnya, dan semakin terbuka pula pintu untuk mengenal Allah melalui ayat-ayat-Nya — baik ayat qauliyah (Al-Qur’an) maupun ayat kauniyah (ciptaan-Nya). Karena itulah memahami manusia bukan sekadar wacana antropologi, melainkan sebuah perjalanan spiritual untuk memahami Ru’iyatul Islâm lil Wujûd — pandangan Islam tentang keberadaan. Fase Hidup Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an Al-Qur’an banyak menjelaskan proses dan perjalanan manusia, seperti dalam: Al-Ahqaf: 15 → menyebut fase perkembangan dari lemah menjadi kuat. Ar-Rum: 54 → menggambarkan siklus: lemah → kuat → kembali lemah. Dalam realitas, usia 20–40 merupakan masa “puncak”—muda, kuat, dan penuh potensi capaian luar biasa. Pepatah ulama mengatakan bahwa: 20 tahun pertama → menuntut ilmu. 20 tahun kedua → mengamalkan ilmu. 20 tahun ketiga → menyebar...
10 tahun dari 24 tahun ... Alhamdulillah tahun ini saya menggenapkan usia menjadi 24 tahun. Waktu saya lahir, saat itu adalah hari kamis. Seharusnya hari kelahiran saya ya kamis. Kalau tanggal kelahiran memang tanggal 27 Feb. 10 tahun dari 24 tahun ... Kalau dulu, saat itu saya masih sekolah 1 MTS, saat ini saya sudah lulus kuliah. Semua berjalan serasa lebih cepat, waktu menjadi serasa lebih singkat, seiring mendekatnya pada hari kiamat. 10 tahun dari 24 tahun ... Selama proses ini berjalan, senantiasa perbanyak istighfar pada setiap salah dan dosa yang diperbuat. Tak lupa berusaha senantiasa bersyukur pada setiap nikmat yang diberikan. Sungguh, Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Maha Pengampun lagi Maha Pemaaf. Terimakasih atas semua orang yang telah mewarnai perjalanan saya selama ini. Menghiasi ruang kehidupan menjadi lebih berarti. Memberi pengalaman untuk bekal di masa depan. Mengisi tiap sudut ingatan dengan kenangan yang dirindukan. Terimakasih orang-orang terkasih, yang ...