Kepemimpinan sebagai suatu proses yang mengarahkan dan memengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tanggung jawab anggota kelompok. Terdapat tiga implikasi penting dari definisi tersebut, yaitu Pertama, kepemimpinan harus melibatkan orang lain, termasuk bawahan atau pengikut. Kedua, kepemimpinan mencakup pembagian kekuasaan yang tidak seimbang antara pemimpin dan anggota tim. Ketiga, selain secara resmi dapat memimpin bawahan atau pengikut mereka, pemimpin juga bisa memiliki dampak. -Djatmiko Hayati.
Kepemimpinan memainkan peran yang sangat penting dan vital dalam setiap aspek kehidupan manusia, baik dalam keluarga, organisasi, institusi, perusahaan, masyarakat, maupun dalam berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, kepemimpinan menjadi subjek penelitian yang sangat menarik untuk dieksplorasi lebih dalam, dibicarakan lebih lanjut, dan dipahami secara lebih mendetail. Pemimpin perlu memiliki perhatian yang tajam terhadap pemahaman internal yang dimilikinya, keadaan eksternal yang sedang berlangsung, serta faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi keadaan dan situasi komunitas atau organisasi yang dipimpinnya.
Dalam membahas kepemimpinan, sering kali dilakukan perbandingan karakteristik dari perspektif fokus kepemimpinan. Sebagian orang menitikberatkan pada hasil atau target yang harus dicapai, sementara sebagian lainnya menitikberatkan pada orang-orang yang mereka pimpin. Pemimpin yang mengutamakan hasil sering kali dipandang sebagai sosok pemimpin yang berkepribadian tegas dan sederhana. Pemimpin yang menitikberatkan perhatian pada orang biasanya dianggap sebagai pemimpin yang bersahabat dan memberi semangat.
Intinya, kepemimpinan harus memiliki keseimbangan yang tepat. Terlalu banyak menekankan pada hasil pekerjaan tanpa menciptakan hubungan yang baik dengan orang yang anda pimpin akan membuat anda terlihat seperti robot. Mengutamakan orang-orang tanpa memperhatikan hasil, terlebih jika anda terlalu baik dan permisif, justru dapat mengurangi semangat juang tim anda untuk meraih pencapaian terbaik.
Kaswan menyatakan bahwa terdapat dua aspek fundamental yang krusial dalam konsep kepemimpinan, yaitu hubungan interpersonal dan pengaruh. Kemampuan untuk mempengaruhi serta membangun hubungan interpersonal dengan kelompok atau tim yang dipimpinnya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seorang pemimpin. Pengembangan konsep kepemimpinan yang berorientasi fokus juga bertumpu pada dua aspek ini. Sejauh mana pemimpin memengaruhi bawahan dalam hal tingkat fokus atau konsentrasi tertentu saat bekerja dan seberapa efektif pemimpin dalam membina hubungan positif yang dapat mendorong perilaku kerja yang produktif, terutama dalam mencapai hasil yang lebih baik. Dengan demikian, definisi kepemimpinan berorientasi fokus (focus oriented leadership) dapat dirumuskan sebagai suatu interaksi yang dilakukan oleh pemimpin untuk mendukung bawahan agar lebih terfokus dalam bekerja, yang pada gilirannya menghasilkan produktivitas optimal.
Sejumlah ide mengenai fokus dapat ditemukan dalam berbagai literatur. Goleman mengidentifikasi tiga jenis fokus yang perlu dimiliki oleh pemimpin: fokus internal, eksternal, dan konteks yang lebih luas. Fokus ke dalam bertujuan untuk mengembangkan kesadaran diri yang solid baik di aspek mental maupun emosional, mampu melihat ke dalam diri sendiri sebagaimana orang lain melihatnya, serta memiliki pengendalian diri yang baik. Fokus pada kemampuan untuk memahami orang lain, membangun empati, dan memiliki kepekaan sosial. Perhatikan konteks yang lebih umum mengenai kemampuan untuk mengenali pola dalam lingkungan organisasi, sistem sosial, serta antisipasi terhadap risiko dan pengurangan kekacauan. Peranan manajer lebih menjadi sorotan di lingkungan kerja dalam menciptakan budaya kerja yang berorientasi pada hasil, seperti penerapan metode sederhana untuk mengubah budaya kerja yang kurang produktif.
Kepemimpinan tidak hanya terkait dengan lingkungan kerja, tetapi juga mencakup aspek yang lebih luas, yaitu dalam konteks masyarakat. Selain itu, kepemimpinan di masa lalu merupakan fenomena sosial sebelum bertransformasi menjadi kemampuan profesional. Kualitas kepemimpinan saat ini adalah cita-cita para pemimpin yang memiliki latar belakang sosial dan politik terdahulu.
Mempelajari perhatian dan efek dari kepemimpinan yang efektif dalam komunitas adalah sebuah topik yang menarik. Tidak seperti kepemimpinan dalam konteks pekerjaan yang memiliki ruang lingkup lebih sempit, manusia dapat lebih mudah mengenali struktur serta menganalisis bagaimana kepemimpinan yang baik memberikan dampak pada lingkungan sekitarnya. Masyarakat merupakan bangunan yang mengagumkan dengan beragam elemen dan faktor penunjang yang berbeda. Namun, masyarakat tidak hanya memiliki satu tujuan, sehingga kepemimpinan dalam masyarakat sangat beragam dan sulit diukur.
Daftar Pustaka
Komentar
Posting Komentar