Berbakti kepada kedua orang tua adalah kewajiban seorang anak. Ridho Allah terletak kepada Ridha kedua orang tua. Terlebih, kata 'ibu' disebut dalam hadits tiga kali dibanding 'ayah' yang hanya sekali. Hal ini menandakan keutamaan sosok ibu di dalam Islam.
Allah SWT berfirman:
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." (QS. Luqman : 14)
Dalam ayat ini disebutkan bahwa ibu mengalami tiga macam kepayahan, yang pertama adalah hamil, kemudian melahirkan dan selanjutnya menyusui. Karena itu kebaikan kepada ibu tiga kali lebih besar daripada kepada ayah. Inilah keistimewaan paripurna seorang ibu yang tidak dimiliki oleh ayah.
Bahkan, bisa dibilang ibu adalah surga terdekat bagi seorang anak. Tanpa mengesampingkan sosok ayah yang jadi pemimpin bagi keluarganya.
Bentuk bakti terhadap kedua orang tua banyak, diantaranya adalah mengurusnya ketika sedang sakit, menjaganya ketika usia senja dan mendoakannya sepanjang masa. Mengendalikan mulut kita untuk tidak berkata kasar padanya, menundukkan hati kita dihadapan mereka, menutupi aib-aib mereka, dan meneruskan kebaikan-kebaikan mereka dalam keseharian.
Bahagianya, Allah masih memberikan kesempatan hidup pada kita dan masih memanjangkan usia orang tua kita. Bakti pada keduanya, sepanjang usia. Bahkan khusus bagi sang anak lelaki, mengutamakan bakti pada ibunya tetap melekat pada dirinya meski sudah menikah. Berbeda dengan anak perempuan yang menjadi tanggungan suaminya setelah menikah.
Pasti sebagian besar ingatan kita tidak mampu menangkap dengan jelas masa lalu, bagaimana kondisi orang tua kita dulu, mengurus kita ketika dalam kandungan, masa bayi dan kanak-kanak.
Namun cukuplah gambaran sosok kita saat ini menjadi jawabannya. Bahwa kita sudah tumbuh menjadi manusia yang memiliki kebaikan-kebaikan yang senantiasa tersebar manfaatnya. Tumbuh jadi pribadi yang hebat dan membanggakan bagi mereka.
Tidak semua dari kita, memiliki orang tua yang sempurna. Pengasuhan orang tua, tidak selalu indah kita rasa, mungkin juga terasa luka, namun cukuplah bahwa kita dilahirkan di dunia ini jadi bukti kebahagiaan yang harus disyukuri selamanya.
رَّبِّ اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً
Ya Allah, ampunilah dosa ku dan dosa kedua orang tua ku. Kasihanilah keduanya sebagaimana mereka mengasihi aku sewaktu masih kecil."
SEMANGAT mengurus orang tua adalah keharusan, tanpa semangat kita tidak akan bisa mendapatkan: fastabiqul khairat (berlomba dalam kebaikan), ahsanu amala (terbaik amalnya), dan yaumil khaiiran (menjadi lebih baik setiap harinya).
Tanpa semangat, kita akan malas, mudah mengandalkan orang lain, tidak mau bekerja keras, tidak komitmen, dan menunda-nunda dalam urusan berbakti pada kedua orang tua.
Meski kita punya banyak urusan, pekerjaan dan tanggung jawab di luar rumah, sosok ayah dan ibu tak akan tergantikan. Mereka adalah jalan bagi kita untuk mengenal tentang dunia dan isinya, mendidik dan mengarahkan kita pada pilihan-pilihan yang baik, akhirnya.
Maka, semangat mengurusnya adalah soal kita menghargai perjalanan hidup sendiri selama ini.
Lalu, selain harus ada semangat, kita juga harus SABAR dalam mengurus mereka.
Tanpa sabar, kita akan menemukan, keikhlasan, keridhaan, kelapangan, dan sikap qana'ah (merasa cukup). Jika kita tidak sabaran, mudah marah, emosian, ceroboh, dan tidak disiplin, kita akan kesulitan memandang wajah mereka dengan penuh kasih sayang.
Sabar untuk tetap berbakti padanya, sabar untuk tidak merasa tinggi hati dihadapannya, dan sabar untuk tidak merasa kesal dengan sikapnya.
Sabar, jangan terburu-buru ketika berinteraksi dengan mereka, nikmati waktu kita berdua dengan mereka. Rasakan sensasi bahagianya, ketika memandang mereka adalah surga yang kita rindukan.
Waktu kita, tak berharga jika tanpa doa mereka, tak berarti jika tanpa hadirnya mereka dan terasa hampa jika tanpa hiasan senyumnya.
Semangat harus terus terjaga dan sabar harus terus terpelihara. Kedua orang tua kita adalah ladang pahala kita di dunia. Meski ujiannya berat, tapi ada Allah yang Maha Kuat. Berdoalah agar dapat terus berbakti pada mereka. Ikhlaslah agar hidup terasa ringan dijalankan dan bahagialah agar hidup terus bertambah dalam keberkahan.
Selamat berbakti pada kedua orang tua! 🤗
Komentar
Posting Komentar