Langsung ke konten utama

3 Faktor menjadi Pemimpin yang Sukses

  Jika harus membuat sebuah teori baru, kata pemimpin memiliki makna seseorang yang memiliki mimpi atau harapan.  Mengapa kita harus membahas tentang hal ini? Jawabannya karena pemimpin adalah tokoh sentral dalam perjuangan mewujudkan suatu mimpi, harapan, dan cita-cita. Pada pembahasan kali ini, kita akan memberikan pandangan terkait tips menjadi pemimpin yang sukses. Ada beberapa faktor yang memengaruhi jiwa kepemimpinan seseorang. Penasaran bagaimana caranya menjadi pemimpin yang sukses dan apa saja yang harus dimiliki oleh pemuda agar siap menjadi pemimpin? Kecerdasan Ruhaniyah atau Spiritual Kecerdasan yang bersifat kejiwaan dan kebatinan. Kecerdasan ini dibangun dan ditumbuhkan melalui kedekatan seseorang dengan Tuhannya. Agama menjadi sangat penting bagi kehidupan seseorang dan masa muda adalah saat yang paling tepat untuk mencari jati diri, sehingga tujuan hidup yang telah ditentukan senantiasa pada koridor kebenaran yang telah ditetapkan. Mengapa kita melakukan hal-ha...

Dari Mana Saya Memulai?

Pernah mengalami pertanyaan seperti itu? Bingung jawabnya? Silahkan baca tulisan ini sampai habis!

Seorang pemuda yang telah lama menjadi pengusaha sukses, tiba-tiba saja mengalami kebangkrutan pada perusahaannya. Dengan terpaksa, ia memecati karyawan dan pegawainya karena tidak sanggup memberikan gaji pada mereka. Rumah mewah yang ia tempati pun tak luput dari akibat kebangkrutan. Terpaksa ia menjualnya untuk menutupi hutang yang sudah terlanjur melambung tinggi. Dalam keadaan tersebut, dirinya kembali berada di titik nol. Bahkan minus! Keputusasaan dan kesedihan menghantui kehidupannya pasca kebangkrutan tersebut. Lantas, muncul pertanyaan pada dirinya 'dari mana saya memulai?' untuk bangkit dan melanjutkan kehidupannya. Bersyukur, bahwa rasa keyakinan dirinya tidak menghilang dari dirinya. Modal yang cukup untuk tetap bertahan hidup.

Itulah contoh ketika seseorang yang telah merasakan kesuksesan, namun tiba-tiba Allah cabut kesuksesan tersebut yang membuat dirinya bingung harus memulai dari mana untuk bangkit dan melanjutkan kehidupannya kembali.

Kisah lain, ada seorang pemuda yang menimba ilmu di bangku kuliah jurusan komunikasi. Setelah beberapa tahun ia jalani dunia perkuliahan, pada akhirnya ia lulus dari perguruan tinggi tersebut. Ia lulus dengan nilai yang cukup lumayan bagus meski tidak sempurna. Beberapa bulan setelah lulus, terlihat dirinya masih belum memiliki pekerjaan. Ketika ditanya mengapa belum memiliki pekerjaan, ia bingung dan malah berbalik nanya 'dari mana saya memulai?' Padahal ia telah sekolah ilmu komunikasi, tapi mengapa ia masih bingung dari mana ia memulai? Padahal ia telah memiliki modal keilmuan yang cukup.

Itulah contoh ketika seseorang yang belum pernah memulai suatu pekerjaan namun keadaan menuntutnya untuk segera memiliki pekerjaan. Tapi ia bingung harus memulai dari mana. Mungkin karena belum berpengalaman.

Untuk kasus yang pertama, ia telah memiliki modal yang cukup baik. Setidaknya 2 modal, yaitu optimisme dan pengalaman. Dengan 2 modal tersebut akan memudahkannya untuk bangkit dan kembali sukses. Meskipun ia akan memiliki trauma mendalam dan beban target yang ekstra untuk melebihi pencapaiannya di masa lalu.

Untuk kasus yang kedua, ia seperti tunas muda. Belum memiliki pengalaman kerja dan belum merasakan kebusukan yang terjadi dalam dunia kerja. Dirinya masih bersih untuk sekedar mencurigai rekan kerja yang hendak menjatuhkannya. Semangat nya pun masih ada karena baru beberapa bulan lulus kuliah. Kesegaran ilmu komunikasinya masih ada, meski belum benar-benar bermanfaat. Setidaknya dapat disimpulkan bahwa ia memiliki 2 modal juga untuk dapat memudahkannya untuk sukses. Pertama, adalah semangat yang membara karena ia masih belum merasakan kesuksesan. Kedua adalah tenaga yang masih kuat karena ia belum banyak bekerja dan menerima beban yang berat.

Kasus di atas sering terjadi disekitar kita atau bahkan terjadi pada diri kita. Nah bagi yang bingung, menurut saya setidaknya ada 3 cara sederhana untuk menjawab pertanyaan 'dari mana saya memulai?'

1. Dari sisi penguatan Ruhiyah

Pertama dan yang paling utama adalah dari sisi penguatan ruhiyah. Dalam kata lain adalah aqidah yang harus dikuatkan. Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam telah memberikan contoh terbaik bagaimana membangun sebuah peradaban. Kegagalan diri kita ketika menjalani hidup, hanyalah bagian kecil dari sebuah peradaban manusia. Maka, mari kita pelajari apa yang dicontohkan Nabi Salallahu Alaihi Wasallam agar kita mampu mensukseskan diri kita.

Ruhiyah disini adalah bagaimana kualitas dan kuantitas hubungan kita kepada Sang Pencipta berjalan dengan baik. Ketika aqidah sudah tertancap kuat di dalam diri kita, maka ketika kesuksesan di dapat, kita tidak akan melakukan hal-hal yang melanggar perintah Allah. Dengan itu, maka kebahagiaan akan di dapatkan karena keberkahan selalu menyertai setiap langkah kita.

Ruhiyah atau aqidah ini seperti bekal kita ketika akan memulai perjalanan yang jauh. Yang mana bekal ini akan sangat dibutuhkan setiap waktunya. Seperti nafas yang memiliki peranan sangat penting bagi kehidupan kita. Ketika kegagalan melanda, tidak akan ada putus asa jika kita memiliki aqidah yang kuat. Ketika sukses di raih, maka tidak akan ada kesombongan yang dirasa.

Berapa banyak para pejabat yang koruptor, pengusaha yang curang, dan orang kaya yang pelit. Berapa banyak kaum fakir miskin yang kerjanya menjadi maling, preman yang suka membunuh, dan orang yang bunuh diri karena tekanan hidup yang begitu berat. Itu dikarenakan tidak memiliki aqidah yang kuat atau sisi ruhiyahnya yang lemah.

Sadarilah kita hidup di dunia hanya sementara. Kehidupan yang sesungguhnya adalah akhirat. Di dunia ini kita seperti bercocok tanam dengan amal shaleh untuk kita petik di akhirat kelak. Masih panjang perjalanan hidup kita sebelum akhirnya berada di garis akhir kehidupan yang abadi. Surga atau neraka.

Jangan mengorbankan akhirat hanya demi kehidupan dunia yang fana. Lihat sanak keluarga kita yang telah meninggalkan kita. Mereka telah Allah wafatkan dan tidak akan kembali ke dunia. Mereka telah melewati fase kehidupan dunia untuk melanjutkan fase selanjutnya yaitu kehidupan alam kubur. Kita pun pasti akan merasakannya juga.

Maka, modal pertama yang harus disiapkan untuk memulai langkah menuju kesuksesan adalah dari sisi penguatan ruhiyah. Jadi pastikan bahwa setiap yang kita lakukan adalah karena Allah dan niatkan untuk amal shaleh kita. Kuatkan aqidah agar setiap langkah kita sesuai dengan koridor atau jalan yang telah Allah syariatkan. InsyaAllah ujian apapun yang menyertai kita, akan dapat dilewati dengan baik karena Allah selalu bersama kita.

2. Dari kekuatan diri sendiri

Sering orang itu terlalu fokus terhadap kelemahan yang dia punya agar dapat diselesaikan tapi melupakan kekuatan dirinya untuk dapat dimaksimalkan potensinya. Sehingga yang ada hanyalah kegagalan yang di dapat.

Setiap dari manusia telah Allah berikan fasilitas hidup masing-masing, dan telah Allah berikan potensinya masing-masing. Maksimalkan potensi yang ada pada diri kita untuk dapat meraih kesuksesan.

Ketika kita memiliki suatu hobi maka teruslah asah hobi kita agar menjadi keahlian. Dan keahlian tersebut akan menjadi kekuatan kita untuk meraih kesuksesan.
Biarlah seorang yang hobi bermain sepak bola mengasah hobinya dengan tekad yang kuat. Suatu saat ia akan menjadi pemain sepak bola yang profesional. Jangan malah ia dipaksa untuk mengasah kemampuan memasaknya. Karena nanti tidak akan ada fokus dalam menjalaninya.

Menggali potensi diri dapat dilakukan dengan berbagai cara, jangan menyerah mencarinya. Pasti telah Allah taruh potensi tersebut dalam diri kita. Cara untuk mencarinya pertama adalah berdoa pada Allah, karena Dia lah yang menaruhnya pada diri kita. Minta sama Allah untuk dapat ditemukan. Kemudian yang kedua adalah carilah dengan sungguh-sungguh. Karena jika tidak dengan sungguh-sungguh maka tidak akan kita temukan. Ketiga adalah dengan sesuatu yang kita senangi atau sering kita lakukan di masa kecil. InsyaAllah itu menjadi modal yang cukup untuk kita menemukan potensi kita.

Dengan potensi tersebut, maka akan menjadi kekuatan kita dan keahlian kita. Jangan memaksakan diri untuk dapat menguasai semua bidang. Karena setiap dari kita memiliki kelemahan dan kelebihan. Inilah yang namanya manusia sebagai makhluk sosial, pasti membutuhkan bantuan orang lain. Pasti membutuhkan keahlian orang lain. Tidak mungkin satu orang dapat membuat pakaian hasil dari usahanya sendiri.

Sadarilah bahwa tujuan penciptaan kita di dunia adalah menjadi hamba Allah untuk beribadah kepada-Nya dan menjadi khalifah atau pemimpin. Maka, targetkan itu sedari awal memulai langkah dan jadikan sebagai kekuatan diri kita.

3. Dari yang paling mudah

Terakhir adalah dari yang paling mudah. Allah tidak membebani suatu kaum melebihi kemampuan kaum tersebut. Jika kita pahami, Allah tidak akan memberi ujian atau masalah melebihi kemampuan kita. Artinya, dapat kita selesaikan dengan izin-Nya. Namun, tinggal bagaimana cara kita menyelesaikannya Allah memberi kita kesempatan memilih.

Ketika ujian sekolah, kita diberikan soal ujian oleh guru. Kita akan memilih mengerjakan soal yang mudah terlebih dahulu untuk diselesaikan baru yang paling sulit. Karena kita memiliki batas waktu dalam pengerjaannya.

Ketika kita belajar berjalan. Kita mulai dari merangkak, merambat, berjalan, berlari, melompat, dan seterusnya. Ini naluriah manusia. Cenderung memilih hal yang paling mudah. Maka, dalam keputusan apapun yang ingin dikerjakan, jangan dimulai dari hal yang sulit. Karena akan memakan waktu lebih lama dan kita tidak akan mampu lama bertahan.

Konsep ini seperti konsep rasa syukur. Apa yang Allah berikan harus kita manfaatkan untuk berbuat baik. Seorang yang sedang kesulitan memenuhi kebutuhan pokok tidak akan mungkin bersedekah dengan uang 100 juta. Tapi ia dapat memulai dari uang 1000an atau dengan tersenyum atau dengan membantu orang lain dengan tenaganya. Iniliah yang akan membuatnya kaya. Jika tidak kaya harta, maka akan kaya hati. Jika ia memilih kaya dahulu untuk bersedekah, maka tidak ada jaminan bahwa ia akan mencapainya.

Jadi, jika kita sedang dihadapkan persoalan yang kita anggap sulit. Hal pertama yang paling mudah kita lakukan adalah merendahkan diri kita kepada Allah. Yaitu dengan shalat. Ini mudah, kita memohon pada Allah. Jangan malah menjauh dari-Nya. Karena itu akan menyulitkan kita. Berdoa pada-Nya itu mudah, kesungguhan kita meminta itu yang suka menyulitkan diri sendiri. Sabar itu mudah, tapi ketidakmampuan kita mengendalikan hawa nafsu itu yang menjadi sulit.

Kemudian yang kedua adalah seperti konsep bersyukur, yaitu apa yang bisa kita lakukan maka lakukan. Ide untuk menjadi seorang yang hebat itu bagus. Tapi lebih bagus lagi adalah mengeksekusi ide tersebut. Dengan bersyukur maka kita tidak akan terlalu memusingkan kelebihan orang lain, kita tidak akan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain yang membuat kita tidak menghargai apa yang telah kita lakukan dan mensyukuri apa yang ada.

Bukankah Nabi Salallahu Alaihi Wasallam memulai dakwahnya dari yang paling mudah diajak dan paling dekat?

Demikian lah tiga hal yang menurut saya akan menjawab pertanyaan 'dari mana saya memulai?' yang sebenarnya saya sendiri menuliskan ini karena saya sedang bingung mau menulis apa, karena saya sedang berada pada fase 'dari mana saya memulai?' konten tulisan di blog saya. Haha.

Jadi ini sebagai sharing saja dan curhatan kepada para pembaca. Semoga aja dapat menjadi manfaat buat semua yang sedang mengalami masa krisis dalam hidupnya. Yakinlah bahwa setiap kesulitan bersama dengan kemudahan, untuk itu tetap semangat! jangan menyerah! dan ingat tiga hal di atas, kuatkan aqidah dan ruhiyah kita, percaya Allah bahwa Dia telah menanamkan potensi dan kekuatan pada diri kita, maka carilah dan temukanlah, dan yang terakhir bersyukurlah selalu pada Allah yaitu dengan melakukan kebaikan-kebaikan dari hal yang termudah.

Terimakasih, mohon doanya terus ya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Faktor menjadi Pemimpin yang Sukses

  Jika harus membuat sebuah teori baru, kata pemimpin memiliki makna seseorang yang memiliki mimpi atau harapan.  Mengapa kita harus membahas tentang hal ini? Jawabannya karena pemimpin adalah tokoh sentral dalam perjuangan mewujudkan suatu mimpi, harapan, dan cita-cita. Pada pembahasan kali ini, kita akan memberikan pandangan terkait tips menjadi pemimpin yang sukses. Ada beberapa faktor yang memengaruhi jiwa kepemimpinan seseorang. Penasaran bagaimana caranya menjadi pemimpin yang sukses dan apa saja yang harus dimiliki oleh pemuda agar siap menjadi pemimpin? Kecerdasan Ruhaniyah atau Spiritual Kecerdasan yang bersifat kejiwaan dan kebatinan. Kecerdasan ini dibangun dan ditumbuhkan melalui kedekatan seseorang dengan Tuhannya. Agama menjadi sangat penting bagi kehidupan seseorang dan masa muda adalah saat yang paling tepat untuk mencari jati diri, sehingga tujuan hidup yang telah ditentukan senantiasa pada koridor kebenaran yang telah ditetapkan. Mengapa kita melakukan hal-ha...

Transformasi Pembaruan Dakwah Kampus; Sebuah Renovasi Cerdas-Paripurna

Secara etimologis Transformasi adalah Perubahan Rupa (betuk, sifat, fungsi dsb). Transformasi secara umum menurut kamus (The New Grolier Webster Internasional dictionary of English Language), menjadi bentuk yang berbeda namun mempunyai nilai-nilai yang sama, perubahan dari satu bentuk atau ungkapan menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti atau ungkapan yang sama mulai dari struktur permukaan dan fungsi. Bisa kita saksikan dalam sejarah bahwa Islam adalah agama, nilai dan ajaran yang transformatif. Merubah tatanan hidup manusia dari keburukan yang berbagai macam rupa menjadi kebaikan-kebaikan yang penuh kemuliaan. Sedangkan permbaruan merupakan proses yang senantiasa dijalankan oleh alam semesta atau sebuah proses penyesuaian diri dengan realitas zaman. Kemudian dijelaskan tentang pelaku pembaharuan. Diceritakan kisah-kisah kepahlawanan dari para sahabat. Kesimpulannya terdapat dalam surah Ar-Ra’du: 11 bahwa sebuah pembaruan tidak akan pernah tercapai manakala kita belum berhasil me...

10 Kisah Naruto yang dapat dijadikan pelajaran hidup (Bagian 1)

Serial Naruto adalah komik dan animasi yang berasal dari Jepang. Serial yang pertama kali terbit pada tahun 1999 ini sebenarnya telah tamat pada tahun 2014 untuk manga nya, dan 2017 untuk seri anime nya. Serial ini merupakan karya dari seorang Mangaka Jepang yang bernama Mashashi Kishimoto. Baik itu versi manga nya atau anime nya, seri Naruto menjadi sangat populer di berbagai belahan dunia karena memiliki jumlah penggemar yang begitu banyak. Bahkan di Indonesia, seri Naruto menjadi salah satu seri terpopuler yang bukan hanya disukai anak-anak, tapi remaja dan dewasa. Jalan cerita yang sangat menarik, membuat seri Naruto memiliki daya tarik yang luar biasa. Sepanjang perjalanannya, banyak pesan-pesan moral yang dapat diambil dari serial ini. Berikut 10 kisah Naruto yang dapat dijadikan pelajaran hidup: 1 . Pengorbanan Orangtua (Minato dan Kushina) Naruto dibesarkan tanpa peran kedua orang tuanya yang telah meninggal ketika ia masih kecil. Minato merupakan hokage ke empat di desa Kono...