Jika harus membuat sebuah teori baru, kata pemimpin memiliki makna seseorang yang memiliki mimpi atau harapan. Mengapa kita harus membahas tentang hal ini? Jawabannya karena pemimpin adalah tokoh sentral dalam perjuangan mewujudkan suatu mimpi, harapan, dan cita-cita. Pada pembahasan kali ini, kita akan memberikan pandangan terkait tips menjadi pemimpin yang sukses. Ada beberapa faktor yang memengaruhi jiwa kepemimpinan seseorang. Penasaran bagaimana caranya menjadi pemimpin yang sukses dan apa saja yang harus dimiliki oleh pemuda agar siap menjadi pemimpin? Kecerdasan Ruhaniyah atau Spiritual Kecerdasan yang bersifat kejiwaan dan kebatinan. Kecerdasan ini dibangun dan ditumbuhkan melalui kedekatan seseorang dengan Tuhannya. Agama menjadi sangat penting bagi kehidupan seseorang dan masa muda adalah saat yang paling tepat untuk mencari jati diri, sehingga tujuan hidup yang telah ditentukan senantiasa pada koridor kebenaran yang telah ditetapkan. Mengapa kita melakukan hal-ha...
"Assalamualaikum dokter.. Afwan kalo malam ahad saya bertamu ke Klinik Sehat tempat antum praktek di Pondok Aren gimana dokter?"
"Ya boleh silahkan. Di pondok aren jam 19.30"
"Ketik di google maps praktek dr. Agus Rahmadi"
Sedikit percakapan dalam membuat janji. Menjadi langkah selanjutnya dalam proses menyelesaikan skripsi. Hasilnya tetap, saya ingin segera skripsi selesai. Maka, saya harus melewati proses ini. Setahap demi setahap melewati apa yang telah direncanakan. Malam itu, saya pun memutuskan untuk berangkat.
Saya tiba di tempat praktek pukul 20.05 WIB atau 35 menit lebih lama dari waktu janjian. Ketika berada di parkiran, saya sedikit malu untuk bertemu karena datang telat. Saya telat karena memang perjalanan cukup jauh dan di jalan tadi saya sempat mampir ke toko buah untuk membeli parcel buah.
Tapi ternyata sesampainya di depan resepsionist, saya diharuskan menunggu, itulah kenyataannya.
Ohya, sedikit penjelasan tentang proses dan hasil. Menurut KBBI proses adalah runtunan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu; rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk. Kesimpulannya, proses itu adalah sebuah usaha atau cara yang sedang dilakukan dengan beberapa faktor yang menyertainya, waktu, ruang, dan tempat.
Sedangkan untuk hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dan sebagainya) oleh usaha (tanam-tanaman, sawah, tanah, ladang, hutan, dan sebagainya); pendapatan; perolehan; akibat; kesudahan (dari pertandingan, ujian, dan sebagainya); tidak gagal. Kesimpulannya, hasil adalah sesuatu yang ada setelah melalui proses.
Antara Proses dan Hasil, Mana Lebih Penting? menjadi pertanyaan besar dalam proses berpikir. Sering kali pertanyaan tersebut datang menghampiri kala segala usaha tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Wajar, namanya juga manusia. Lalu diantara keduanya, mana sih yang lebih penting? Sebenarnya jawabannya relatif aja, tergantung sudut pandang kita dalam menyikapi. Seperti apa penjelasannya? Baca sampai tuntas ya.
1. Lebih Penting Proses
Untuk sebagian orang yang menganggap lebih penting proses itu karena mungkin saja mereka menganggap bahwa apapun hasilnya nanti, sesuai dengan harapan atau tidak, setidaknya mereka sudah menjalankan sebuah ikhtiar atau proses. Karena mereka menganggap bahwa hasil itu tergantung bagaimana proses itu berjalan. Semakin baik kualitas prosesnya maka hasilnya pun akan semakin baik. Jadi, hasil tergantung pada proses.
Lebih penting proses karena menurut mereka hasil adalah urusan Allah. Begitu kata orang yang menganut paham ini. Mereka berkeyakinan bahwa manusia hanya bertugas untuk menjalankan proses bukan pusing memikirkan hasilnya. Karena hasil adalah sesuatu yang terjadi pada masa depan dan manusia tidak ada yang tahu akan masa depan. Yang terjadi sekarang, adalah proses dan itulah yang sedang mereka usahakan.
Dalam hal ini, proses menjadi lebih penting karena berkaitan dengan apa yang sedang dilakukan. Bukan sesuatu yang baku atau yang sudah ditetapkan. Misalkan, kita belajar itu adalah sebuah proses. Sedangkan ujian itu adalah hasil. Kalau mengerjakan ujian tanpa belajar apakah bisa? Misalkan, sebuah rumah adalah hasil atau tujuan. Sedangkan perjalanan kita menuju rumah adalah proses. Maka, apakah kita akan sampai ke rumah tanpa berjalan menujunya?
Allah Subhanahu Wa Ta'ala pun telah memberikan penggambaran tentang proses melalui penciptaan alam semesta dan manusia yang secara bertahap dilakukan. Padahal, Allah adalah Tuhan yang Maha Berkehendak dan Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Bisa saja menciptakan apapun seketika. Tapi, Dia menjadikan proses sebagai bagian dari takdir-Nya yang menjadi suatu sunnatullah. Inilah hakikatnya.
2. Lebih Penting Hasil
Nah, tentu ada juga sebagian orang yang menganggap bahwa lebih penting hasil. Hal itu karena mungkin saja mereka menganggap bahwa hasil adalah sesuatu yang ideal untuk didapatkan. Sesuatu yang menjadi prinsip kehidupan. Apapun proses yang mereka lakukan, hasil harus menjadi patokannya. Hasil adalah sesuatu yang baku. Seperti sebuah cita-cita, keinginan, atau ambisi. Mereka yang memiliki paham ini, hendak mengambil sudut pandang lain.
Sebagian yang menganggap lebih penting hasil karena hasil adalah suatu yang sangat penting karena hasil merupakan penghargaan atas kerja keras mereka. Pencapaian yang berhak diraih. Keinginan yang terealisasi. Hasil ini juga mereka anggap sebagai garis finish. Jadi, hasil adalah tujuan hidup yang sudah mereka tentukan.
Jika hasil yang telah ditentukan itu tidak diraih, maka mereka merasa gagal meskipun proses sudah dijalankan. Maka dari itu, sebagian dari mereka berani mengorbankan sebuah proses demi suatu hasil. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang perfeksionis, karena mereka sering menginginkan hasil yang sempurna.
Sah-sah saja karena dengan berpatokan kepada hasil, mereka lebih memiliki motivasi untuk menjadi yang terbaik. Seperti antara surga dan neraka. Itu adalah hasil akhir dari kehidupan yang kekal abadi dan ini sudah baku, tidak dapat dirubah dan sudah ditentukan. Tetapi sebelum masuk ke dalam dua tempat tersebut, pasti ada proses yang dilalui. Tentu, umat manusia yang percaya pada dua tempat itu, memiliki pandangan yang sama bahwa hasil adalah sesuatu yang lebih penting. Karena jika mengesampingkan hasil, mereka tidak akan perduli jika masuk ke neraka. Tapi apakah demikian? coba kita pikirkan kembali.
Misalkan, untuk masuk ke universitas A, harus memiliki IPK 3,5. Itu adalah hasil yang harus diraih. Apapun prosesnya, maka lebih penting hasil. Karena jika tidak memiliki IPK 3,5 maka tidak akan masuk universitas itu. Dalam hal ini, hasil lebih penting daripada proses.
Orang-orang yang berpikir bahwa hasil lebih penting dari proses itu biasanya mereka yang memiliki tekad yang kuat, ambisi yang besar, dan cita-cita yang tinggi.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan penjelasan dan petunjuk untuk mencapai hasil tersebut. Melalui jalan-jalan yang telah di tetapkan. Sesuai dengan syariat-Nya. Allah jadikan hasil itu sebagai hadiah atau hukuman. Karena Allah Maha Adil dan Maha Bijaksana.
Dari dua hal di atas, mana lebih penting? jawabannya adalah keduanya memiliki kepentingan yang seimbang. Tergantung darimana kita mengambil sudut pandangnya. Proses itu adalah jalan menuju hasil, maka harus dilalui dengan baik. Dan hasil itu adalah tujuan dari sebuah proses yang dijalani. Maka tentukan tujuan hidup kita yang baik. Keduanya, berbanding lurus dan saling berhubungan. Ikhlaslah dalam menjalani proses sebab akan kita dapat hasil yang tidak akan mengecewakan.
Jika kita berada pada kondisi kegagalan, percayalah bahwa hasil yang kita tetapkan di awal sebagai sebuah kesuksesan bukanlah hal yang segalanya. Tetapi bersyukurlah karena selama proses itu berlangsung, dapat menjadi sebuah pengalaman, pembelajaran, dan kesuksesan tersendiri yang menjadi hasil yang kita raih. Karena akan ada hikmah yang menyertai setiap proses.
Jika kita berada pada kondisi kesuksesan, percayalah bahwa hasil yang kita raih bukanlah hal yang segalanya. Tetapi bersyukurlah karena kita telah melewati proses panjang untuk meraih kesuksesan tersebut. Maka, dengan itu kita tidak akan merasa tinggi hati dan tetap rendah hati. Tidak menjadi sombong dan senang berbagi. Karena hasil adalah sesuatu yang dihasilkan dari sebuah proses.
Proses itu adalah hal yang dinamis dan hasil adalah hal yang tetap. Tentukan hasil yang ingin kamu raih dan berproseslah sebaik mungkin. Seimbangkan antara ikhtiar, tawakkal, dan husnudzon dengan ketetapan Allah yang harus terus ditancapkan dalam sanubari hati, akal pikiran, dan terus menjadi penggerak bagi tubuh kita.
Jangan melalukan proses yang melanggar peraturan karena itu sama saja kita akan merusak hasilnya. Seperti sehat merupakan hasil yang ingin dicapai. Hidup sesuai dengan petunjuk kesehatan merupakan proses yang harus dijalani. Seperti surga merupakan hasil yang ingin dicapai, hidup sesuai dengan petunjuk yang mengarahkan pada surga merupakan proses yang harus dijalani.
Seperti dialog di atas, tujuan saya adalah bersilaturrahim dan mewawancarai beliau (dokter). Alhamdulillah tujuan saya terpenuhi, meskipun saya datang telat, harus menunggu beliau selesai praktek, pulang malam, dan harus mengeluarkan uang serta usaha lebih. Maksudnya apa? Jadikan hasil itu sebagai suatu hal yang nyata ada di depan mata. Maka dengan itu, proses apapun yang dijalani asalkan tidak melanggar syariat-Nya maka akan kita syukuri atau menjadi hal yang dinamis dan kita tetap memiliki petunjuk dan tidak kehilangan arah. Kita akan semangat memperjuangkannya.
Terakhir, Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak akan dzalim terhadap hamba-Nya, karena Dia Ar-Rahman dan Ar-Rahiim. Jadi, tetaplah semangat berproses menjadi hamba Allah yang lebih baik lagi dan hasil akan kamu dapatkan sesuai dengan proses yang kita jalani. Ini berkaitan dengan qada dan qadar Allah. Yang mana manusia memiliki pilihan dalam hidupnya meskipun telah Allah tetapkan hasilnya jauh sebelum penciptaannya. Hidup di dunia adalah proses dan kehidupan akhirat adalah hasil. Oke?
مَآأَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِي اْلأَرْضِ وَلاَفِي أَنفُسِكُمْ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيرٌ 22
لِكَيْلاَ تَأْسَوْا عَلَى مَافَاتَكُمْ وَلاَتَفْرَحُوا بِمَآ ءَاتَاكُمْ 23
“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu…” (QS. Al Hadiid: 22-23).
Antara proses dan hasil, mana yang lebih penting menurut kamu?
Komentar
Posting Komentar