Langsung ke konten utama

3 Faktor menjadi Pemimpin yang Sukses

  Jika harus membuat sebuah teori baru, kata pemimpin memiliki makna seseorang yang memiliki mimpi atau harapan.  Mengapa kita harus membahas tentang hal ini? Jawabannya karena pemimpin adalah tokoh sentral dalam perjuangan mewujudkan suatu mimpi, harapan, dan cita-cita. Pada pembahasan kali ini, kita akan memberikan pandangan terkait tips menjadi pemimpin yang sukses. Ada beberapa faktor yang memengaruhi jiwa kepemimpinan seseorang. Penasaran bagaimana caranya menjadi pemimpin yang sukses dan apa saja yang harus dimiliki oleh pemuda agar siap menjadi pemimpin? Kecerdasan Ruhaniyah atau Spiritual Kecerdasan yang bersifat kejiwaan dan kebatinan. Kecerdasan ini dibangun dan ditumbuhkan melalui kedekatan seseorang dengan Tuhannya. Agama menjadi sangat penting bagi kehidupan seseorang dan masa muda adalah saat yang paling tepat untuk mencari jati diri, sehingga tujuan hidup yang telah ditentukan senantiasa pada koridor kebenaran yang telah ditetapkan. Mengapa kita melakukan hal-ha...

5 Faktor yang Membuat Orang Berani Melakukan Hal Gila!


Baru saja, beberapa hari yang lalu di Indonesia, sempat viral oleh pemberitaan seorang syaikh yang diterkam dengan pisau oleh seorang laki-laki di sebuah acara pengajian di daerah Lampung. Sontak saja, pemberitaan ini menghebohkan dunia maya maupun dunia nyata, khususnya di Indonesia. Syaikh Ali Jaber, sebagai korban terkenal sebagai seorang Hafidz Qur’an dan ulama yang mahsyur. Kelemahlembutan dan akhlak mulia menjadi ciri khas lain dalam setiap dakwahnya, membuat hati ini bertanya 'kok bisa loh udah lemah lembut tapi kok sampai ditikam orang begitu?'

Berita penusukan Syaikh Ali Jaber tersebar begitu cepat seantero Indonesia atau bahkan mungkin juga mancanegara, secara beliau ini keturunan Arab Saudi. Video yang menunjukkan penikaman, menjadi pembicaraan masyarakat luas, di media sosial serentak menjadi trending topic, pun begitu di televisi atau media lainnya.

Yang menarik lagi dalam kejadian itu adalah pemberitaan tentang tersangka penusukan. Beberapa artikel menyebut, bahwa beliau dalam kondisi gangguan jiwa berdapat berita dari sang ayah pelaku yang diwawancara. Beberapa artikel lain menyebut, bahwa beliau sehat-sehat saja dengan ditunjukkannya facebook dan foto-foto beliau di media sosial, serta pengakuan para tetangga. Berita-berita lain pun mengabarkan beliau sedang ada masalah ekonomi, disuruh oleh ‘seseorang’, dituduh PKI, dan lain sebagainya.

Dengan semua pemberitaan itu semua, hati ini bertanya-tanya. ‘Apa gerangan motif atau faktor yang membuat pelaku berani melakukan hal gitu seperti itu?’ Akhirnya pun dapat dikategorikan bahwa kejadian ini merupakan hal yang gila. Maka disini terangkum 5 faktor yang membuat orang berani melakukan hal gila!


1. Ambisi

Ketika seseorang memiliki ambisi dalam diri, pasti dia akan melakukan berbagai upaya agar ambisinya tercapai. Ambisi ini berasal dari keinginan (hasrat) nafsu. Dengan adanya ambisi, seseorang akan berjuang keras untuk menggapainya. Bahkan melakukan hal tidak masuk akal.

Ambisi juga dapat diartikan sebagai cita-cita yang sudah menjadi keinginan yang kuat untuk merealisasikannya.

Mungkin saja, orang itu memang berambisi untuk menikam Syaikh Ali Jaber atau bahkan ada seseorang di belakang layar yang memiliki ambisi untuk menyerang Syaikh Ali Jaber dan para ulama namun tidak berani secara langsung melakukannya tetapi dengan menyuruh orang lain melakukannya.

Nah, inilah yang sebenarnya menjadi kekuatan dasar bagi pelaku dalam melakukan aksinya. Ia sudah memiliki niat, lalu menjadi ambisi untuk melakukan penikaman. Cukupkah hanya berambisi saja? simak penjelasan di bawah ini.


2. Percaya Diri

Percaya diri adalah cara seseorang yang percaya pada kemampuannya untuk dapat melakukan sesuatu. Dengan kepercayaan diri, seseorang akan berani tampil atau berani melakukan keinginannya.

Jika dilihat dengan seksama, video yang menayangkan kejadian tersebut. Terlihat bahwa pelaku memasuki ruangan tempat terselenggaranya kajian. Dengan percaya diri ia melangkahkan kakinya. Melewati beberapa jama’ah yang sedang hikmat memperhatikan Syaikh Ali Jaber di atas panggung. Jelas bahwa ia melakukan hal gila tersebut dengan kepercayaan diri yang tinggi. Tak ada keraguan. Sekilas semua nampak mudah seperti skenario di atas.

Ia mulai berlari ke atas panggung dan setelah itu terjadilah peristiwa yang cukup mengagetkan seluruh jama’ah yang hadir. Jika tanpa kepercayaan diri atas kemampuannya, apakah pelaku akan berani menaiki panggung dan menikam Syaikh Ali Jaber?


3. Tekad Kuat

Tekad adalah kemauan, kehendak yang dilakukan secara terus-menerus. Niat saja tidak akan cukup untuk memberikan motivasi besar kepada diri untuk dapat melakukan suatu hal yang gila. Maka, dibutuhkanlah tekad yang kuat dalam mewujudkannya.

Sebelum waktu kejadian, atau bahkan jauh sebelum hari itu, mungkin saja pelaku ini memikirkan apa yang akan dilakukannya. Mulai dari niat, kebimbangan, apakah jadi atau tidak, lalu menguatkan tekadnya. Tentu, proses ini akan dijalani olehnya sebelum penikaman berlangsung. Tidak mungkin seseorang melakukan suatu hal yang gila tanpa sadar atau tanpa niat. Kecuali jika memang ia adalah orang yang tidak waras atau gila (hilang pikiran).

Tekad yang kuat adalah bahan bakar seseorang dalam menunaikan impiannya. Apalagi jika impiannya besar dan sulit. Tanpa tekad yang kuat, maka sedikit kesempatan impiannya akan terwujud.

Jadi, apakah pelaku memiliki tekad yang kuat dalam melakukan yang ‘gila’ tersebut?


4. Jaminan

Jaminan itu seperti cashback, yang memungkinkan seseorang mendapatkan resiko yang lebih kecil daripada yang seharusnya atau mendapat ganti rugi. Jaminan inilah yang sering kali dimanfaatkan oleh oknum-oknum untuk dapat memainkan hukum. Koruptor pun selalu melakukan aksinya karena memiliki jaminan hukum di tangannya.

Diberitakan bahwa pelaku ini sedang ada masalah ekonomi keluarga. Entah benar atau tidak, tetapi mungkin saja faktor jaminan ini menjadi salah satu faktor yang membuat pelaku berani melakukan hal yang gila tersebut.

Mungkin saja pelaku sudah mendapat jaminan dari seseorang ketika menawarkan untuk melakukan aksi tersebut. Entah itu jaminan keamanan, perlindungan, hukuman yang kecil, jaminan ekonomi untuk keluarga, ataupun jaminan lainnya. Sehingga dengan jaminan tersebut, pelaku berani melakukan penusukan kepada Syaikh Ali Jaber.

Siapakah dalang yang memberi pelaku jaminan atau apakah pelaku mendapatkan jaminan yang dimaksud?

Ataukah pelaku memberikan jaminan kepada dirinya sendiri bahwa dengan melakukan hal gila tersebut akan membuatnya merasa puas? Rasa-rasanya tidak mungkin, karena pelaku dengan Syaikh Ali Jaber tidak memiliki riwayat permusuhan atau sudah saling kenal sebelumnya.


5. Hadiah

Hampir sama dengan jaminan, hadiah dapat menjadi salah satu faktor yang membuat seseorang berani melakukan hal yang gila karena melakukan hal gila memiliki resiko yang besar.

Hadiah uang, rumah, tahta, wanita, ataupun hadiah lainnya, bisa saja menjadi faktor kuat yang membuat pelaku tergiur menerimanya dan berani melakukan hal yang gila. Maka dari itu, hadiah cukup efektif untuk meluluhkan hati seseorang. Bisa saja, pelaku tidak ingin atau tidak berani melakukan aksi tersebut tapi karena hadiah yang cukup besar, pelaku menerima tawaran tersebut.

Sangat jarang, seseorang berani melakukan hal besar tanpa di iming-imingi oleh sesuatu yang besar pula. Seorang pejabat yang korupsi pun karena menerima hadiah yang bukan haknya.

Jadi, apa yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan balasan yang diterimanya. Lantas, apakah sama dengan konsekuensi yang akan diterimanya? Siapakah yang memberi dan apa yang jadi hadiahnya?

Demikian, dari kelima faktor di atas, manakah yang paling mendekati pada kebenaran? Ataukah memang pelaku melakukan aksi tersebut dengan tidak memiliki kelima faktor diatas? Lalu apa faktornya? Gila?

So, 5 faktor atau motif yang membuat orang berani melakukan hal gila yang pada kesempatan kali ini sudah berhasil sedikit dibahas, mengambil konteks dari kejadian penusukan Syaikh Ali Jaber.

Baik itu pelaku penusukan atau orang yang berada di belakang layar, pasti memiliki kelima faktor di atas atau beberapa, dalam melakukan aksinya.

Mungkin kedepan, di lain waktu dan kesempatan, akan dibuat tulisan yang lebih umum pada konteksnya, sehingga dapat diterima lebih terbuka dan lebih ada manfaat lebih di dalamnya.

Setuju dengan 5 faktor di atas?

Komentar

  1. ada kemungkinan besar dia melakukan hal tersebut karena salah satu faktor tersebut yg paling utama faktor no 5 diiringi no no berikutnya yg jelas keburuhan ekonomi yg mendesak tanpa didasari dg agama yg kuat berakibat dia nekad sdh buta hati buta mata dan bersekutu dg syathon laknatullah yg sbnrnya tipu daya syaithon itu lemah.Alhamdulillah 'ala kulli hal Allah melindungi Syekh Ali Jaber sehingga beliau selamat kita doakan semoga Allah senantiasa melindungi para 'ulama kita Aamiin

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Faktor menjadi Pemimpin yang Sukses

  Jika harus membuat sebuah teori baru, kata pemimpin memiliki makna seseorang yang memiliki mimpi atau harapan.  Mengapa kita harus membahas tentang hal ini? Jawabannya karena pemimpin adalah tokoh sentral dalam perjuangan mewujudkan suatu mimpi, harapan, dan cita-cita. Pada pembahasan kali ini, kita akan memberikan pandangan terkait tips menjadi pemimpin yang sukses. Ada beberapa faktor yang memengaruhi jiwa kepemimpinan seseorang. Penasaran bagaimana caranya menjadi pemimpin yang sukses dan apa saja yang harus dimiliki oleh pemuda agar siap menjadi pemimpin? Kecerdasan Ruhaniyah atau Spiritual Kecerdasan yang bersifat kejiwaan dan kebatinan. Kecerdasan ini dibangun dan ditumbuhkan melalui kedekatan seseorang dengan Tuhannya. Agama menjadi sangat penting bagi kehidupan seseorang dan masa muda adalah saat yang paling tepat untuk mencari jati diri, sehingga tujuan hidup yang telah ditentukan senantiasa pada koridor kebenaran yang telah ditetapkan. Mengapa kita melakukan hal-ha...

Transformasi Pembaruan Dakwah Kampus; Sebuah Renovasi Cerdas-Paripurna

Secara etimologis Transformasi adalah Perubahan Rupa (betuk, sifat, fungsi dsb). Transformasi secara umum menurut kamus (The New Grolier Webster Internasional dictionary of English Language), menjadi bentuk yang berbeda namun mempunyai nilai-nilai yang sama, perubahan dari satu bentuk atau ungkapan menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti atau ungkapan yang sama mulai dari struktur permukaan dan fungsi. Bisa kita saksikan dalam sejarah bahwa Islam adalah agama, nilai dan ajaran yang transformatif. Merubah tatanan hidup manusia dari keburukan yang berbagai macam rupa menjadi kebaikan-kebaikan yang penuh kemuliaan. Sedangkan permbaruan merupakan proses yang senantiasa dijalankan oleh alam semesta atau sebuah proses penyesuaian diri dengan realitas zaman. Kemudian dijelaskan tentang pelaku pembaharuan. Diceritakan kisah-kisah kepahlawanan dari para sahabat. Kesimpulannya terdapat dalam surah Ar-Ra’du: 11 bahwa sebuah pembaruan tidak akan pernah tercapai manakala kita belum berhasil me...

10 Kisah Naruto yang dapat dijadikan pelajaran hidup (Bagian 1)

Serial Naruto adalah komik dan animasi yang berasal dari Jepang. Serial yang pertama kali terbit pada tahun 1999 ini sebenarnya telah tamat pada tahun 2014 untuk manga nya, dan 2017 untuk seri anime nya. Serial ini merupakan karya dari seorang Mangaka Jepang yang bernama Mashashi Kishimoto. Baik itu versi manga nya atau anime nya, seri Naruto menjadi sangat populer di berbagai belahan dunia karena memiliki jumlah penggemar yang begitu banyak. Bahkan di Indonesia, seri Naruto menjadi salah satu seri terpopuler yang bukan hanya disukai anak-anak, tapi remaja dan dewasa. Jalan cerita yang sangat menarik, membuat seri Naruto memiliki daya tarik yang luar biasa. Sepanjang perjalanannya, banyak pesan-pesan moral yang dapat diambil dari serial ini. Berikut 10 kisah Naruto yang dapat dijadikan pelajaran hidup: 1 . Pengorbanan Orangtua (Minato dan Kushina) Naruto dibesarkan tanpa peran kedua orang tuanya yang telah meninggal ketika ia masih kecil. Minato merupakan hokage ke empat di desa Kono...