Langsung ke konten utama

3 Faktor menjadi Pemimpin yang Sukses

  Jika harus membuat sebuah teori baru, kata pemimpin memiliki makna seseorang yang memiliki mimpi atau harapan.  Mengapa kita harus membahas tentang hal ini? Jawabannya karena pemimpin adalah tokoh sentral dalam perjuangan mewujudkan suatu mimpi, harapan, dan cita-cita. Pada pembahasan kali ini, kita akan memberikan pandangan terkait tips menjadi pemimpin yang sukses. Ada beberapa faktor yang memengaruhi jiwa kepemimpinan seseorang. Penasaran bagaimana caranya menjadi pemimpin yang sukses dan apa saja yang harus dimiliki oleh pemuda agar siap menjadi pemimpin? Kecerdasan Ruhaniyah atau Spiritual Kecerdasan yang bersifat kejiwaan dan kebatinan. Kecerdasan ini dibangun dan ditumbuhkan melalui kedekatan seseorang dengan Tuhannya. Agama menjadi sangat penting bagi kehidupan seseorang dan masa muda adalah saat yang paling tepat untuk mencari jati diri, sehingga tujuan hidup yang telah ditentukan senantiasa pada koridor kebenaran yang telah ditetapkan. Mengapa kita melakukan hal-ha...

Dari Hal ini Aku Belajar ...




Masih kupandangi matanya yang mulai berkaca air mata. Gerak bibirnya tampak kian memberat pertanda ia sedang menahan isak tangis yang akan mengalir. Sesekali jarinya menyeka ujung matanya agar air mata tidak jatuh membasahi pipinya. Malam itu, suasana dingin perlahan hangat seiring dengan semakin intensnya perbincangan kami berdua.

Menjadi pendengar yang baik, kurasa menjadi tugasku sepanjang malam itu. Belajar bagaimana menahan mulut ini agar tidak lantas berucap kata yang dapat memotong pembicaraannya. Yaa, malam itu mengajarkanku bahwa menghargai orang yang sedang bicara adalah salah satu bentuk empati dan cara kita memahami perasaan orang lain.

Kami berada di tempat makan yang cukup sepi pengunjung, namun suasana seperti ramai karena perbincangan kami diiringi oleh music pengantar yang cukup keras dinyalakan. Layar tancap berukuran cukup besar terpajang seperti sedang memperhatikan pengunjung yang datang, menandakan sedikitnya pengunjung yang menonton layar tancap itu yang berada di sudut cafe. Lampu pernak-pernik yang cukup meriah pun berusaha memecah kesunyian malam dengan warna-warni cahayanya.  Kami yang berada di salah satu sudut cafe, duduk di dekat warung soto yang kami pesan makanan di sana untuk menemani waktu kami bersama.

Waktu berjalan berlalu, makanan yang kami pesan pun sedikit demi sedikit mulai habis. Tapi perbincangan dan diskusi kami, seakan tidak berujung. Kenyamanan bersamanya seakan menepikan kekhawatiran diriku yang harus pulang kembali ke rumah di tengah malam. Malam itu, aku korbankan waktu yang kumiliki demi mendengarkan kisahnya. Aku merasa bahwa pertemuan itu telah Allah gariskan padaku untuk dapat aku ambil hikmahnya.

Satu jam lebih telah berlalu, perbincangan kami terpaksa harus diakhiri karena malam semakin mencekam. Daerah sekitar cafe pun tampak lebih gelap dari yang kami kira sebelumnya. Tak banyak lampu sorot di pinggir jalan yang menerangi. Tampak, hanya beberapa lampu rumah yang menjadi penerang sepanjang jalan. Setelah kami membayar uang makanan, kami lantas pergi meninggalkan cafe. Membawa sebanyak cerita di kepala, memilah kata demi kata yang diucapkannya agar dapat menjadi kalimat hikmah, meresapi perbincangan panjang untuk dijadikan pelajaran diri dalam menghadapi masa depan. Untuk itulah, bukan makanan atau minuman yang aku bawa pulang, tapi hasil perbincangan dengannya yang menemani sisa perjalananku pulang. Hal yang memang aku sukai dari hasil pertemuanku dengan teman-temanku. Disana ada pelajaran, hikmah, dan perbaruan semangat dalam menjalani sisa kehidupan di dunia.

Aku basahi wajahku dengan air hangat. Mengingat-ingat mimpi semalam agar semakin nyata dirasakan. Bertanya dalam diri apakah mimpi semalam hanya sekedar bunga tidur ataukah Allah sedang memperlihatkan ke Maha Kuasa-an-Nya. Sejenak, aku pun merenung dan pada akhirnya memutuskan.

Alhamdulillah, melalui kuasa Allah, aku menyadari bahwa hal ini adalah jalan-Nya dalam menunjukkan kasih sayang-Nya padaku. Memahami bahwa Allah sedang memberikan cinta-Nya padaku dengan memberi petunjuk-Nya melalui hamba-Nya yang kutemui, meski di dalam mimpi. Dari hal ini aku belajar ...

1. Ujian Setiap Hamba Berbeda (Harta)

Hal yang pertama aku dapatkan dari kisahnya adalah aku belajar untuk lebih sadar bahwa ujian dari Allah kepada setiap hamba-Nya berbeda satu sama lain. Ujian hidupku dengan ujian hidupnya berbeda. Seperti halnya karakter dan kepribadian tiap orang. Seperti anak yang terlahir kembar, meski memiliki persamaan, tidak menutup kemungkinan akan memiliki perbedaan diantaranya yang dapat membedakan satu anak dengan anak lainnya.

Ujian yang kita rasa itu berat, mungkin akan lebih ringan jika dibandingkan dengan orang lain. Maka percayalah bahwa ujian yang Allah berikan pada kita itu adalah memang cocok untuk diri kita dan tidak akan melebihi kemampuan kita. Yakinlah bahwa hanya kita yang mampu untuk dapat menyelesaikan ujian tersebut.

Membandingkan saja dengan orang lain tidak akan mampu menyelesaikan masalah kita. Tapi mohonlah pertolongan kepada Allah untuk dapat melalui ujian tersebut dengan baik dan diberi kekuatan dalam menjalaninya. Karena setiap ujian yang berhasil kita lalui dengan baik, akan Allah angkat derajat kita di sisi-Nya. InsyaAllah.

2. Jangan Berbuat Baik untuk Dilihat Manusia (Dapat Pujian)

Berbuat baik yang kita lakukan, niatkan hanya karena Allah. Inilah salah satu tanda keikhlasan dan tanda diterimanya amal. Karena bukan manusia yang akan memberi kita pahala, tetapi Allah lah yang dapat memberikan balasan atas segala perbuatan baik yang kita lakukan. Hanya Allah yang dapat meninggikan derajat kita.

Jika kita melakukan kebaikan untuk dilihat manusia, maka kita tidak akan pernah mampu melakukan kebaikan yang sesungguhnya. Maka, jangan melakukan perbuatan baik untuk dapat dilihat oleh manusia atau mengharap mendapatkan pujian dari mereka. Karena mengharapkan pujian dari manusia,  adalah salah satu bentuk syirik kecil dan kita tidak akan mendapatkan pahala di sisi Allah.

Maka, jadilah manusia yang hanya mengharap ridha Allah semata. Mengharap Allah menerima segala amal baik kita. Karena hidup dan mati kita hanya untuk Allah, bukan manusia. Segala kebaikan adalah datangnya dari Allah. Sangat rugi apabila kita melakukan kebaikan hanya untuk dipuji oleh manusia. Ketahuilah bahwa penglihatan manusia itu terbatas. Hati manusia itu dapat berubah-rubah. Kepribadian manusia itu berbeda-beda. Tapi Allah adalah Tuhan yang Maha Esa, Maha Melihat, dan Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Maka, jadikanlah pujian dari Allah adalah sebagai pelecut semangat kita berbuat baik. Karena hanya Allah lah yang menjadi tujuan kebaikan.

3. Percayalah Setiap Kesulitan Bersama dengan Kemudahan (Titik Balik Kesuksesan)

Pernah kita merasakan masa dimana kita berada di titik terendah dalam hidup? Berpikir bahwa tidak ada lagi harapan di tengah keputusasaan? Kegelapan menjadi jalan satu-satunya yang dipilih meski cahaya akan tetap bersinar pada jalan yang lain? Temukanlah! karena disanalah cinta Allah yang sangat besar berada pada posisi yang seharusnya dapat kita rasakan seutuhnya. Disana, cinta Allah bersemayam bersama dengan kesulitan-kesulitan yang kita rasakan selama ini. Untuk itulah, jangan pernah berputus asa dari rahmat dan kasih sayang Allah meski begitu berat kesulitan yang kita jalani.

Ketika usaha kita tiba-tiba bangkrut dan harus gulung tikar, ketika diri kita tiba-tiba di PHK dari tempat kerja, ketika Allah menguji diri kita dengan hutang piutang yang banyak. Percayalah bahwa dibalik peristiwa itu semua, disana terdapat kesuksesan yang sedang menunggu kita. Disana ada seberkas cahaya yang menyinari jalan kita berikutnya. Maka, tugas kita adalah melewati dinding kesulitan ini dengan baik agar menemukan kemudahan-kemudahan yang telah menunggu kita untuk dapat membersamai perjalanan kita selanjutnya.

Di dalam Al-Qur'an jelas disebutkan bahwa bersama kesulitan, ada kemudahan. Sirah Nabawiyah pun juga memberikan bukti nyata tentang hal itu. Ketika Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam ditinggal wafat oleh istrinya, Khadijah dan pamannya, Abu Thalib. Dirasakan begitu berat ujian yang diterima disertai caci maki musuh-musuh Allah yang tiada henti melukai hati. Maka, dengan segera Allah hibur kekasih-Nya dengan perintah shalat. Melalui perjalanan isra' dan mi'raj, Allah berangkatkan Nabi SAW dalam satu malam.

Kejadian itu pula, pada akhirnya mendapatkan hikmah lain yang luar biasa, yaitu Abu Bakar Ash-Shidiq yang tetap percaya pada kabar yang diterimanya, meski berada di luar akal manusia. Hal ini menjadi pertanda bahwa kesulitan yang kita rasakan seberat apapun itu, kita tidak akan sendirian melaluinya. Allah akan kirimkan hamba-hamba-Nya yang akan tetap membersamainya, menguatkannya, dan mempercayainya untuk dapat melalui segala kesulitan yang terjadi.

4. Sabar adalah Kunci Kebahagiaan (Penyakit Hati)

Hati manusia memiliki dua sisi makna. Pertama adalah berbentuk fisik yang dapat disebut liver. Kedua adalah berbentuk non fisik yang dapat disebut rasa. Maka, soal hati adalah soal rasa. Penyakit hati yang berbentuk fisik dapat disembuhkan oleh dokter spesialis hati. Namun, penyakit hati yang berbentuk non fisik, hanya dapat disembuhkan dengan cara yang lebih spiritual.

Ketahuilah bahwa sabar adalah kunci kebahagiaan. Orang yang tidak sabaran, hidupnya akan menjadi rumit, hatinya akan menjadi gelisah, pikirannya akan tidak karuan, dan tindakannya akan merugikan. Orang yang sabar hidupnya akan tenang, jiwa nya akan damai, hatinya akan bersih, pikirannya akan positif dan tindakannya akan menguntungkan.

Sabar dapat terbagi ke dalam 3 hal.
  • Sabar dalam ketaatan. Berarti istiqamah berada di jalan Allah. Tunduk dan patuh terhadap segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah. Mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan sebagai pedoman hidupnya, yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah.
  • Sabar dalam menerima ujian. Berarti ikhlas dan ridha terhadap apa yang menimpa dirinya. Tidak mencaci maki Allah, tidak seudzon, dan tidak berputus asa dari rahmat Allah. Senantiasa meminta pertolongan kepada Allah dan berpikir serta bertindak positif dalam melewati ujian yang diterimanya. Percaya bahwa setiap ujian dari Allah akan berdampak baik bagi kehidupannya jika dilalui dengan baik.
  • Sabar ketika mengendalikan hawa nafsu (menahan godaan syaitan). Berarti tidak menuruti hawa nafsu semata. Mampu mengendalikannya agar tidak kehilangan akal dan membutakan mata hati. Menjadi nahkoda yang baik bagi diri dalam melewati arus kehidupan yang bergelombang. Berhati-hati agar tidak melakukan maksiat dan berhati-hati agar tidak terjerumus dalam dosa. Senantiasa meminta perlindungan kepada Allah agar selamat dunia akhirat.

5. Membangun Keluarga Islami Sangat Penting (Keharmonisan Dunia Akhirat)

Membangun keluarga bukan sekedar menyatukan dua insan yang berbeda. Tetapi juga keluarga besar yang menyertai kehidupan rumah tangga kita kedepannya. Maka, penting memilih pasangan yang juga baik keluarga besarnya. Dengan begitu, keharmonisan kehidupan di dunia akan senantiasa kita rasakan dalam naungan karunia dan ridha Allah. Sehingga kehidupan kita selanjutnya di Akhirat, insyaAllah akan tetap berkumpul bersama di surga-Nya.

Maka, jadilah seorang yang Islami agar layak dipertemukan dengan yang sederajat pula. Bertingkah lakulah yang baik kepada sesama keluarga sendiri agar layak dipertemukan dengan keluarga baru yang baik pula. Karena keluarga adalah poros pertama dalam mewujudkan kemenangan Islam. Keluarga menjadi cerminan jati diri manusia dalam bertingkah laku sosial.

Saat ini, sering ditemukan karena permasalahan harta warisan, keluarga terpecah belah. Karena permasalahan hutang piutang, sesama anggota keluarga saling marah hingga tak kenal lagi tegur sapa. Caci maki pun tak luput dari warna-warni kehidupan keluarga, karena diselimuti emosi dan dendam yang kesumat. Inilah yang terjadi karena keluarga tidak memiliki pondasi agama yang baik. Sehingga cita-cita membentuk keluarga yang harmonis tidak tercapai.

Maka, mulailah dari diri sendiri. Berakhlak mulia terhadap orang tua, adik-kakak, dan saudara. Pilihlah seorang pasangan yang shaleh/ah, memiliki keluarga yang juga baik akhlaknya. Didiklah anak-anak dengan pemahaman agama yang baik. Karena mereka adalah investasi terbaik bagi kedua orang tuanya. Mereka menjadi generasi penerus yang akan mewariskan semangat perjuangan kedua orang tuanya.

Sikap saling pengertian, perhatian, dan saling peduli dapat menjadi penunjang membentuk keluarga Islami. Menjaga komunikasi juga dapat menimalisir kesalahpahaman yang sewaktu-waktu mewarnai kehidupan bahtera rumah tangga. Jadikan kehidupan keluarga sebagai 'gambaran surga' di dunia, karena pada akhirnya keluarga lah yang menjadi harta berharga yang harus kita jaga dengan sebaik-baiknya. Karena keluarga menjadi tempat berpulang kita, setelah mengarungi perjalanan panjang yang melelahkan. Menjadi rumah tempat kita kembali, untuk dapat melepas kerinduan yang tertanam kuat di dalam hati.

Tak terasa jari jemari sudah selesai menjalankan tugasnya. Kisah ini tertulis sederhana beserta dengan hikmah di dalamnya. Menjadi satu kesatuan kalimat yang utuh sebagai sebuah pengingat diri pada masa selanjutnya. Aku pun tersenyum memandangi layar laptop yang menyala. Sembari mengingat kembali sisa-sisa mimpi yang masih melekat dalam ruang ingatan. Aku bertanya dalam hati, apakah dengan menceritakan ini akan bermanfaat bagi orang lain? Aku hanya dapat berharap pada Allah. Setelahnya, aku kembali pada kehidupanku yang sebenarnya dengan hati yang lebih damai. Alhamdulillah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Faktor menjadi Pemimpin yang Sukses

  Jika harus membuat sebuah teori baru, kata pemimpin memiliki makna seseorang yang memiliki mimpi atau harapan.  Mengapa kita harus membahas tentang hal ini? Jawabannya karena pemimpin adalah tokoh sentral dalam perjuangan mewujudkan suatu mimpi, harapan, dan cita-cita. Pada pembahasan kali ini, kita akan memberikan pandangan terkait tips menjadi pemimpin yang sukses. Ada beberapa faktor yang memengaruhi jiwa kepemimpinan seseorang. Penasaran bagaimana caranya menjadi pemimpin yang sukses dan apa saja yang harus dimiliki oleh pemuda agar siap menjadi pemimpin? Kecerdasan Ruhaniyah atau Spiritual Kecerdasan yang bersifat kejiwaan dan kebatinan. Kecerdasan ini dibangun dan ditumbuhkan melalui kedekatan seseorang dengan Tuhannya. Agama menjadi sangat penting bagi kehidupan seseorang dan masa muda adalah saat yang paling tepat untuk mencari jati diri, sehingga tujuan hidup yang telah ditentukan senantiasa pada koridor kebenaran yang telah ditetapkan. Mengapa kita melakukan hal-ha...

Transformasi Pembaruan Dakwah Kampus; Sebuah Renovasi Cerdas-Paripurna

Secara etimologis Transformasi adalah Perubahan Rupa (betuk, sifat, fungsi dsb). Transformasi secara umum menurut kamus (The New Grolier Webster Internasional dictionary of English Language), menjadi bentuk yang berbeda namun mempunyai nilai-nilai yang sama, perubahan dari satu bentuk atau ungkapan menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti atau ungkapan yang sama mulai dari struktur permukaan dan fungsi. Bisa kita saksikan dalam sejarah bahwa Islam adalah agama, nilai dan ajaran yang transformatif. Merubah tatanan hidup manusia dari keburukan yang berbagai macam rupa menjadi kebaikan-kebaikan yang penuh kemuliaan. Sedangkan permbaruan merupakan proses yang senantiasa dijalankan oleh alam semesta atau sebuah proses penyesuaian diri dengan realitas zaman. Kemudian dijelaskan tentang pelaku pembaharuan. Diceritakan kisah-kisah kepahlawanan dari para sahabat. Kesimpulannya terdapat dalam surah Ar-Ra’du: 11 bahwa sebuah pembaruan tidak akan pernah tercapai manakala kita belum berhasil me...

10 Kisah Naruto yang dapat dijadikan pelajaran hidup (Bagian 1)

Serial Naruto adalah komik dan animasi yang berasal dari Jepang. Serial yang pertama kali terbit pada tahun 1999 ini sebenarnya telah tamat pada tahun 2014 untuk manga nya, dan 2017 untuk seri anime nya. Serial ini merupakan karya dari seorang Mangaka Jepang yang bernama Mashashi Kishimoto. Baik itu versi manga nya atau anime nya, seri Naruto menjadi sangat populer di berbagai belahan dunia karena memiliki jumlah penggemar yang begitu banyak. Bahkan di Indonesia, seri Naruto menjadi salah satu seri terpopuler yang bukan hanya disukai anak-anak, tapi remaja dan dewasa. Jalan cerita yang sangat menarik, membuat seri Naruto memiliki daya tarik yang luar biasa. Sepanjang perjalanannya, banyak pesan-pesan moral yang dapat diambil dari serial ini. Berikut 10 kisah Naruto yang dapat dijadikan pelajaran hidup: 1 . Pengorbanan Orangtua (Minato dan Kushina) Naruto dibesarkan tanpa peran kedua orang tuanya yang telah meninggal ketika ia masih kecil. Minato merupakan hokage ke empat di desa Kono...