Ini adalah salah satu hasil dari kajian pekanan. Tema yang diangkat sangat erat kaitannya dengan kebermanfaatan. Ya, sedekah menjadi salah satu bentuk ibadah sosial yang cukup berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia dalam bingkai kebersamaan. Hubungan saling menguntungkan merupakan ciri dari sedekah. Karena yang disedekahi mendapatkan apa yang dibutuhkan, sedangkan yang bersedekah insyaAllah akan mendapatkan ganjaran pahala di sisi Allah.
Dalam konteksnya sebagai bentuk penjagaan dan penyembuhan, terutama dari musibah atau COVID 19 adalah dengan bersedekah. Salah satu surah yang
memperhatikan tentang sedekah adalah QS. Al-Ma’un.
Allah menyandingkan orang yang tidak
bersedekah sebagai orang yang dusta. Orang yang tidak memperhatikan anak yatim
dan fakir miskin itu merupakan salah satu tanda orang yang dusta agamanya.
QS. Al-Munafiqun bercerita tentang ciri-ciri orang munafik adalah tidak mau berinfaq atau bersedekah. Seperti halnya dalam QS Al-Ma’un. Untuk itu, betapa penting sedekah itu. Karena sedekah yang akan membentengi dan membedakan kita dengan orang munafik, dalam bahasa lainnya.
Disini ada beberapa keutamaan-keutamaan sedekah:
1. Sebagai bukti keimanan
“Sedekah adalah burhan (bukti) yang nyata.” (HR. Muslim
(I/203) no. 223)
Tidak dapat dikatakan sebagai orang yang beriman jika ia tidak mau bersedekah.
2. Mencapai kebajikan yang sempurna
"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya." (QS. Al-Imran: 92)
Berbuat kebaikan bisa dengan apa saja yang sesuai dengan syariat Islam. Tetapi belum dapat dikatakan sempurna jika belum menginfaqkan sebagian harta kita di jalan Allah.
3. Mendapatkan ganti
Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku
melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya
dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja
yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki
yang sebaik-baiknya. (QS. Saba: 39).
Percayalah bahwa apa yang kita sedekahkan atau infaqkan pasti diganti oleh Allah. Ikhlas, jangan diungkit dan perbanyaklah. Allah Maha Kaya, Ia dapat melapangkan atau menyempitkan rezeki hamba-Nya. Ia Maha Berkehendak, karena rezekimu itu dalam genggaman-Nya.
4. Mendapatkan pahala dan ketenangan
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُم بِٱلَّيْلِ
وَٱلنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا
خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di
malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka
mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al-Baqarah: 274).
Hakikatnya, seorang yang mengeluarkan infaq atau sedekah hatinya akan menjadi tenang. Karena ia paham bahwa banyak keutamaan yang akan diraihnya. Salah satunya pahala di sisi Allah.
5. Mendapatkan Kelapangan dalam Kesempitan
Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah
menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi
nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban
kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah
kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. (QS. At-Talaq: 7).
Bersedekah itu melapangkan segala yang sempit. Bersedekah itu tidak memberikan beban yang berat. Allah berikan kemampuan berbeda pada tiap hamba-Nya, dan bersedekahlah sesuai kemampuanmu.
6. Dilipatgandakan Pahalanya
"Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah: 201)
“Sesungguhnya Allah menerima amalan sedekah
dan mengambil-Nya dengan tangan kanan-Nya. Lalu Allah mengembangkan pahalanya
untuk salah seorang dari kalian, sebagaimana kalian mengembangkan seekor anak
kuda. Sampai-sampai sedekah yang hanya sebiji bisa berkembang hingga sebesar
gunung Uhud.”(HR. Tirmidzi).
Bersedekah berarti pula berinvestasi. Memberikan keuntungan berlipat ganda. Yakin masih tidak mau?
7. Amal yang tidak terputus
"Jika anak keturunan Adam meninggal dunia,
maka terputuslah amalnya, kecuali tiga hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang
bermanfaat, serta anak shaleh yang senantiasa mendoakannya." (HR. Muslim:
1631).
Orang yang wafat, ia tidak akan bisa beramal lagi. Kecuali 3 hal yang disebutkan di atas, salah satunya sedekah jariyah. Membangun masjid merupakan salah satu bentuknya. Ayo beramal jariyah!
8. Didoakan oleh malaikat
"Tidak ada hari kecuali setiap hari tersebut
ada dua malaikat yang turun setiap pagi dan berkata salah seorang diantara
mereka, ‘Ya Allah berilah ganti bagi orang yang berinfaq, dan berkata malaikat
yang lain, ‘berilah kebinasaan bagi orang yang kikir." (HR. Bukhari Muslim).
Doa malaikat itu qabul (pasti diterima), maka salah satu tanda agar kita didoakan oleh malaikat adalah dengan bersedekah. Allah Maha Pemurah lagi Maha Mendengar.
9. Menyembuhkan penyakit
"Ujian yang menimpa seseorang pada keluarga, harta, jiwa dan anak tetangganya bisa dihapus dengan puasa, shalat, sedekah, dan amar ma’ruf nahi mungkar." (HR. Bukhari Muslim).
Ada seseorang bertanya kepada Abdullah Bin Mubarak rahimahullah, tentang penyakit lututnya yang telah diderita sejak tujuh tahun. Dia telah melakukan bermacam usaha untuk mengobatinya dan telah bertanya kepada para dokter, tetapi belum merasakan hasil. Maka Abdullah Bin Mubarak rahimahullah, berkata kepadanya: "Pergilah Anda mencari sumber air dan galilah sumur di situ karena orang-orang membutuh-kan air! Aku berharap ada air yang memancar di situ." Maka orang itu pun melakukan apa yang disarankan oleh beliau, lalu dia pun sembuh” (Shahih At-Targhib).
Demikian ke-sembilan keutamaan bersedekah. Semoga dapat menjadi motivasi bagi kita untuk beramal dan tidak terlalu kikir untuk bersedekah di jalan Allah. Mari saling membantu kepada sesama, meringankan beban yang dirasa, dan menceriakan wajah-wajah yang sedang mendera derita.
Komentar
Posting Komentar