Langsung ke konten utama

3 Faktor menjadi Pemimpin yang Sukses

  Jika harus membuat sebuah teori baru, kata pemimpin memiliki makna seseorang yang memiliki mimpi atau harapan.  Mengapa kita harus membahas tentang hal ini? Jawabannya karena pemimpin adalah tokoh sentral dalam perjuangan mewujudkan suatu mimpi, harapan, dan cita-cita. Pada pembahasan kali ini, kita akan memberikan pandangan terkait tips menjadi pemimpin yang sukses. Ada beberapa faktor yang memengaruhi jiwa kepemimpinan seseorang. Penasaran bagaimana caranya menjadi pemimpin yang sukses dan apa saja yang harus dimiliki oleh pemuda agar siap menjadi pemimpin? Kecerdasan Ruhaniyah atau Spiritual Kecerdasan yang bersifat kejiwaan dan kebatinan. Kecerdasan ini dibangun dan ditumbuhkan melalui kedekatan seseorang dengan Tuhannya. Agama menjadi sangat penting bagi kehidupan seseorang dan masa muda adalah saat yang paling tepat untuk mencari jati diri, sehingga tujuan hidup yang telah ditentukan senantiasa pada koridor kebenaran yang telah ditetapkan. Mengapa kita melakukan hal-ha...

3 Cara Menguatkan Ruhiyah Kita

Bismillah

Sebagai makhluk yang diciptakan Allah, manusia diberikan kenikmatan oleh Allah dengan sempurna. Manusia memiliki fasilitas yang lengkap untuk menjalani kehidupan dunia. Diantaranya adalah ruhiyah, jasadiyah, dan fikriyah.

Ketiga fasilitas yang disebutkan, bisa saja sewaktu-waktu dalam keadaan lemah. Seperti, saat ruhiyah melemah, maka akan mudah bagi kita untuk bermaksiat. Ketika jasadiyah melemah, maka akan lemas badan kita untuk bergerak. Lalu saat fikriyah kita melemah, maka kita tidak dapat berpikir dengan baik.

Disini, saya akan sedikit sharing terkait bagaimana cara menguatkan ruhiyah kita. Tentu dengan bahasa yang sederhana dan berdasarkan pengalaman yang saya alami. Langsung saja berikut ini adalah 3 cara untuk menguatkan ruhiyah kita:

1. Berdzikir kepada Allah

Cara yang pertama tentu adalah dengan berdzikir (mengingat) Allah. Dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tentram, dan tenang. Ini kunci yang pertama. Saat keadaan ruhiyah kita lemah, kita perlu ketenangan terlebih dahulu dan cara mendapatkannya adalah dengan berdzikir pada Allah. Ruhiyah berada di hati kita, karena hati adalah kemudi kapal bagi tubuh manusia. Kita sebagai hamba yang lemah, tentu cara untuk menguatkan ruhiyah kita dengan mengingat Sang Pencipta kita, yaitu Allah SWT.

Selain membuat hati tenang, berdzikir kepada Allah memiliki banyak keutamaan dan hikmah, diantaranya adalah, melembutkan hati, mengikis sifat sombong dan bangga diri, mendekatkan diri kepada Allah, menyehatkan hati, dan mendapatkan perlindungan dari Allah. Yang jelas ingatlah dan pahamilah selalu bahwa manusia adalah hamba Allah yang lemah tak berdaya tanpa kekuatan dari-Nya. Dia Maha Pencipta. Dia Maha Kuat. Saat keimanan dan ruhiyah kita melemah, ingatlah Pencipta kita. Karena dengan itu, kita akan mendapatkan kekuatan dan petunjuk untuk kembali pada jalan yang benar.

Seperti handphone yang lemah baterai lalu di charge, ia akan tetap hidup. Seperti tumbuhan yang mulai mengering lalu disiram air, ia akan kembali subur.

Jadi, jangan tinggalkan dzikir pada Allah ya. Pastikan bahwa ruhiyah kita memiliki standar yang cukup untuk dapat menjaga diri kita dari perbuatan maksiat dan dosa.

2. Shalat

Setelah berdzikir, cara kedua adalah shalat. Biasanya, orang yang ruhiyahnya sedang melemah, akan lebih mudah melakukan tindakan kejahatan, kemaksiatan, dan dosa. Seperti mencuri, membunuh, berzina, membicarakan aib orang lain, pelit, marah, dan lain sebagainya. Nah shalat ini adalah pelindung dan pencegah dari perbuatan keji dan mungkar.

Shalat ini juga dapat menolong kita ketika sedang berada pada keadaan yang susah dan sulit. Karena dengan shalat, kita sedang berinteraksi kepada Allah dan berdoa. Setiap hari wajib 5 kali shalat. Menjadi waktu-waktu istirahat pada pergantian waktu di hari tersebut. Memohon kemudahan, kelancaran dan keberkahan atas segala aktivitas harian kita. Maka, berusahalah untuk shalat tepat waktu. Ini akan membantu ruhiyah kita agar kuat kembali. Lalu tambahlah dengan shalat sunnah yang dianjurkan agar semakin sering kita berinteraksi kepada Allah, semakin nyaman pula diri kita mendekat kepada Allah.

Hal yang perlu diingat pula, bahwa shalat bukan hanya sekedar shalat. Jika kita ingin ruhiyah kita kuat lagi, maka perbaiki cara shalat kita. Sesuaikan dengan yang Nabi SAW ajarkan dan contohkan. Pahami setiap kalimat yang kita ucapkan saat shalat. Perbaiki cara wudhunya, khusyu' kan diri saat shalat berlangsung dan rasakan energi-energi positif mengalir pada tubuh kita pada setiap gerakan shalat.

Lalu setelah shalat, jangan lupa untuk lanjut berdzikir dan berdoa. Dengan hati yang lapang, berdoalah dengan meminta apapun kepada Allah. Tidak ada yang sulit bagi-Nya untuk mengabulkan segala permintaan kita. Karena shalat dan doa adalah kebutuhan kita sebagai manusia yang beriman. Saat keduanya tidak kita laksanakan atau kita malas-malasan, maka ruhiyah kita akan melemah, bahkan akan mengakibatkan pada ruhiyah yang mati, ruhiyah yang sudah tidak mendapatkan petunjuk dari Allah dan terkunci dari hidayah Allah.

Jadi, perbaiki kuantitas dan kualitas ibadah shalat kita ya.

3. Tilawah Al-Qur'an

Setelah berdzikir, hati akan tenang dan ruhiyah akan kembali terisi. Setelah shalat, diri akan terjaga dari perbuatan keji dan mungkar. Lalu terakhir adalah tilawah al-Qur'an.

Al-Qur'an adalah firman Allah yang diturunkan kepada umat manusia sebagai petunjuk kehidupan. Seperti buku pedoman untuk sebuah alat, al-Qur'an pun seperti itu fungsinya untuk manusia. Dengan tilawah al-Qur'an, berarti kita sedang membaca, menghafal dan mentadabburi al-Qur'an, inilah makna bahwa kita sedang memahami diri kita sendiri. Untuk apa kita hidup di dunia, tujuannya apa, bagaimana cara agar hidup kita bahagia, dan mengapa kita diciptakan oleh Allah. Karena di al-Qur'an segala petunjuk ada di dalamnya.

Saat ruhiyah kita melemah, biasanya kita kehilangan arah. Melakukan maksiat, dosa, dan keburukan lainnya. Maka, cobalah dengan membaca al-Qur'an, pelan-pelan dan bertahap kita mulai pelajari terjemah dan tafsirannya. Tadabburi, lalu amalkan. Ini yang paling penting.

Contoh misalkan kita membeli TV, lalu kita lihat buku pedomannya. Kita baca dan pahami. Setelah selesai, kita tidak amalkan tuh apa yang ada di buku pedoman itu. Apakah TV kita akan berfungsi? Tentu tidak! Begitupun hidup kita, bisa diibaratkan seperti itu, saat kita membaca al-Qur'an tapi tidak mengamalkannya, meskipun kita tetap mendapatkan pahala karena telah membaca al-Qur'an, inilah keistimewaan al-Qur'an yang membawa keberkahan.

Jadi, saat ruhiyah kita melemah, cepat-cepat lah ambil wudhu, dzikir, shalat, dan tilawah al-Qur'an. Baca yang banyak! Gapapa, jika tidak dengan tadabburnya. Karena al-Qur'an akan memberikan kesegaran untuk ruhiyah kita yang sedang lesu. Ia akan menguatkan ruhiyah kita saat melemah. Dan al-Qur'an ini lah yang kelak akan memberikan kita syafa'at di Yaumul Akhir nanti. Karena kita terpilih sebagai sahabat al-Qur'an atas kehendak-Nya.

Selain ketiga hal di atas, sebenarnya masih ada beberapa yang dapat kita lakukan agar ruhiyah kita kembali kuat. Seperti, berbakti pada kedua orang tua, bersedekah, menolong sesama, berakhlakul karimah, dan bahkan tersenyum.

Saat kita berbuat baik dan mencegah kemungkaran, secara otomatis ruhiyah kita akan menguat. Namun saat kita bermaksiat, berdosa dan malas-malasan, secara otomatis juga ruhiyah kita akan melemah.  Karena ruhiyah tempatnya ada di hati dan hati adalah tempatnya iman. Untuk itu, mari kita jaga ruhiyah kita agar tetap kuat, karena kalau lemah, Syaitan dan Iblis akan lebih mudah menjerumuskan kita pada jalan kesesatan. Naudzibillah.

Semoga Allah memberikan kita taufiq dan hidayah-Nya kepada kita agar kita dapat menjaga keimanan kita kepada Allah dan ruhiyah kita dapat tetap kuat menopang diri kita yang hakikatnya adalah lemah.

Semangat!

#selasasharing
#belajarmenulis
#istiqamahbersama

#30DWC #30DWCJilid43 #Day26

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Faktor menjadi Pemimpin yang Sukses

  Jika harus membuat sebuah teori baru, kata pemimpin memiliki makna seseorang yang memiliki mimpi atau harapan.  Mengapa kita harus membahas tentang hal ini? Jawabannya karena pemimpin adalah tokoh sentral dalam perjuangan mewujudkan suatu mimpi, harapan, dan cita-cita. Pada pembahasan kali ini, kita akan memberikan pandangan terkait tips menjadi pemimpin yang sukses. Ada beberapa faktor yang memengaruhi jiwa kepemimpinan seseorang. Penasaran bagaimana caranya menjadi pemimpin yang sukses dan apa saja yang harus dimiliki oleh pemuda agar siap menjadi pemimpin? Kecerdasan Ruhaniyah atau Spiritual Kecerdasan yang bersifat kejiwaan dan kebatinan. Kecerdasan ini dibangun dan ditumbuhkan melalui kedekatan seseorang dengan Tuhannya. Agama menjadi sangat penting bagi kehidupan seseorang dan masa muda adalah saat yang paling tepat untuk mencari jati diri, sehingga tujuan hidup yang telah ditentukan senantiasa pada koridor kebenaran yang telah ditetapkan. Mengapa kita melakukan hal-ha...

Transformasi Pembaruan Dakwah Kampus; Sebuah Renovasi Cerdas-Paripurna

Secara etimologis Transformasi adalah Perubahan Rupa (betuk, sifat, fungsi dsb). Transformasi secara umum menurut kamus (The New Grolier Webster Internasional dictionary of English Language), menjadi bentuk yang berbeda namun mempunyai nilai-nilai yang sama, perubahan dari satu bentuk atau ungkapan menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti atau ungkapan yang sama mulai dari struktur permukaan dan fungsi. Bisa kita saksikan dalam sejarah bahwa Islam adalah agama, nilai dan ajaran yang transformatif. Merubah tatanan hidup manusia dari keburukan yang berbagai macam rupa menjadi kebaikan-kebaikan yang penuh kemuliaan. Sedangkan permbaruan merupakan proses yang senantiasa dijalankan oleh alam semesta atau sebuah proses penyesuaian diri dengan realitas zaman. Kemudian dijelaskan tentang pelaku pembaharuan. Diceritakan kisah-kisah kepahlawanan dari para sahabat. Kesimpulannya terdapat dalam surah Ar-Ra’du: 11 bahwa sebuah pembaruan tidak akan pernah tercapai manakala kita belum berhasil me...

10 Kisah Naruto yang dapat dijadikan pelajaran hidup (Bagian 1)

Serial Naruto adalah komik dan animasi yang berasal dari Jepang. Serial yang pertama kali terbit pada tahun 1999 ini sebenarnya telah tamat pada tahun 2014 untuk manga nya, dan 2017 untuk seri anime nya. Serial ini merupakan karya dari seorang Mangaka Jepang yang bernama Mashashi Kishimoto. Baik itu versi manga nya atau anime nya, seri Naruto menjadi sangat populer di berbagai belahan dunia karena memiliki jumlah penggemar yang begitu banyak. Bahkan di Indonesia, seri Naruto menjadi salah satu seri terpopuler yang bukan hanya disukai anak-anak, tapi remaja dan dewasa. Jalan cerita yang sangat menarik, membuat seri Naruto memiliki daya tarik yang luar biasa. Sepanjang perjalanannya, banyak pesan-pesan moral yang dapat diambil dari serial ini. Berikut 10 kisah Naruto yang dapat dijadikan pelajaran hidup: 1 . Pengorbanan Orangtua (Minato dan Kushina) Naruto dibesarkan tanpa peran kedua orang tuanya yang telah meninggal ketika ia masih kecil. Minato merupakan hokage ke empat di desa Kono...